Suatu hari dalam perjalanan pulang dari sebuah pameran, sepasang pedagang lewat di dekat temmpat hilangnya korban. Sebelum menyadari apa yang terjadi, mereka dikelilingi oleh sekelompok pria dan wanita yang secara brutal yang bersenjatakan pedang dan pistol. Sang istri terjatuh dari kudanya dan langsung ditangkap dan segera dibawa pergi.
Si pria berhasil lolos dari serangan kanibal dan sempat melukai beberapa dari mereka secara serius dan sisanya melarikan diri. Ia mengejar mereka untuk menyelamatkan istrinya. Namun ia hanya bisa menemukan sebagian tubuhnya berserakan di jalan. Karena takut dan marah, pedagang itu pergi mencari pihak berwenang untuk membantu memburu orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian istrinya.
Ketika raja mengetahui apa yang terjadi, dia mengirim 400 tentara untuk menemukan wanita itu. Berkat bantuan anjing pemburu, ekspedisi kerajaan menemukan pintu masuk gua tempat mereka bersembunyi.
Para prajurit masuk melalui lorong berbentuk zigzag yang dindingnya dihiasi kerangka. Mereka menemukan keluarga itu yang tenggelam dalam pesta menghebohkan. Anak-anak bermain dengan sisa-sisa mayat, dikelilingi lengan, kaki, kepala, dan anggota tubuh lainnya. Bahkan ada pernak pernik yang terbuat dari sisa-sisa manusia.
Baca Juga: Tugu Peringatan Perang Berusia 4.000 Tahun Teridentifikasi di Suriah
Keluarga kanibal itu dipenjara di Edinburgh, di mana anggotanya bahkan tidak diadili. Mereka dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi di tempat. Para wanita dan anak-anak dipakukan pada tiang dan dibiarkan hidup cukup lama untuk menyaksikan para pria dari klan tersebut mati. Dipotong-potong dan berdarah sampai mati.
Tanpa menunjukan penyesalan mereka mencaci maki orang-orang yang menangkap mereka. Legenda mengatakan bahwa Sawney Bean terus mengulang perkataan, "Ini belum berakhir, tidak pernah berakhir."
Belakangan, tiang pancang anggota keluarga lainya dibakar. Total klan yang didirikan oleh Bean berkat inses terdiri dari 48 orang menurut laman National Geographic España.
Mitos Skotlandia yang dalam dan gelap tampak nyata dan itu bukanlah hal asing bagi penduduk Skotlandia pada abad pertengahan.
Wilayah Galloway, tempat peristiwa itu diduga terjadi, hingga zaman moderen, merupakan tempat yang amat liar.
Bagaimanapun, sangat mungkin juga bahwa, dengan memanfaatkan ketenaran yang dimiliki penduduknya sebagai orang-orang tak beradab, propaganda pro-Inggris menciptakan legenda kanibal gila Sawney Bean bertahan hingga hari ini.