Empat Kota yang Benar-Benar Tenggelam, 'Alantis' Versi Nyata

By Utomo Priyambodo, Kamis, 3 Juni 2021 | 11:12 WIB
Ilustrasi kota tenggelam. (JERRYE AND ROY KLOTZ MD/Wikimedia Commons)

Kota kuno Shi Cheng berdiri sekitar 1.300 tahun silam. Kota ini juga dikenal sebagai Kota Singa (atau Lion dalam bahasa Inggris) karena terletak di provinsi Zhejiang, yang dikelilingi oleh lima Pegunungan Singa. Sekitar 50 tahun silam, kota ini dibanjiri ketika pemerintah membangun bendungan yang mengubah lembah menjadi danau. (Diver Institute of Technology)

1. Lion City, Tiongkok

Kota ini tenggelam pada tahun 1959. Kota ini berada di sebuah lembah di Provinsi Zhejiang, Tiongkok.

Kota ini tenggelam karena sengaja dibanjiri dengan air sebagai bagian dari proyek Bendungan Sungai Xin'an untuk menghasilkan tenaga air untuk wilayah tersebut. Dari lembah yang dibanjiri air bendungan itu kini terciptalah Danau Qiandao.

Danau Qiandano memiliki kedalaman antara 80 hingga 100 kaki atau sekitar 25 hingga 40 meter. Dan di bawah permukaan danau buatan manusia itu, terdapat sebuah kota kuno yang membeku seiring berjalannya waktu.

Kota kuno di bawah danau itu diyakini telah berusia sekitar 1.400 tahun, meskipun beberapa orang meyakini struktur tertentu pada kota itu berusia lebih tua.

Kota ini pernah berdiri di kaki Gunung Wu Shi (Lima Singa). Sering disebut sebagai Atlantis dari Timur, menurut BBC, kota ini ditemukan kembali pada tahun 2001 dalam perjalanan menyelam dan merupakan peninggalan yang terpelihara dengan baik pada masanya.

Ada banyak ukiran rumit naga, burung phoenix, dan singa pada sejumlah artefak lengkungan kayu rumah-rumah di kota tersebut. Kuil, pagoda, dan struktur lainnya di kota tenggelam itu juga tetap utuh berkat kemurnian airnya, memberi para arkeolog wawasan baru yang lebih dalam terkait desain arsitektur Tiongkok kuno.