Menghancurkan Sang Jenius, Rumor Antonio Salieri Meracuni Mozart

By Fikri Muhammad, Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:00 WIB
Potret Antonio Salieri. Oleh Joseph Willibrord Mähler, 1815. (WIKIMEDIA)

Sejak saat itu, Weber menghindari semua kontak dengan Salieri. Pada musim panas 1822, ketika Rossini mengunjungi Wina, ia membicarakan rumor tersebut sambil bercanda bersama Salieri. Pada tahun berikutnya kesehatan Salieri memburuk bersamaan dengan reputasinya.

Salieri menderita gangguan fisik dan mental pada musim gugur 1823. Dia dirawat di rumah sakit umum Wina dalam keadaan gila. Pada saat kewarasannya terganggu itulah dia menuduh dirinya sendiri telah membunuh Mozart.

Dengan cepat rumor menyebar ke seluruh Wina. Menurut laman Wisconsin Public Radio, referensi tentang Salieri muncul di buku percakapannya dengan Beethoven.

Baca Juga: Jakarta City Philharmonic: Pertama Kalinya Lima Bagian  

Opera yang menampilkan Mozart dan Salieri. Picasa 2.0. (WIKIMEDIA)

Pada sebuah kesempatan, Salieri membela diri dari rumor tersebut dengan mengatakan kepada komposer Ignaz Moscheles:

"Meskipun ini adalah penyakit terakhir saya, saya dapat mengatakan dengan itikad baik bahwa tidak ada kebenaran pada rumor absurd bahwa saya meracuni Mozart. Bukan apa-apa selain dendam untuk memberi tahu dunia itu."

Meski demikian, rumor keracunan telah menyebar. Di Rusia, pada 1830, lima tahun setelah kematian Salieri, Alexander Pushkin menulis sebuah tragedi mini yang disebut Mozart dan Salieri. Dalam kisah itu ditampilkan Salieri secara terbuka menyelipkan racun ke dalam gelas Mozart.