Arkeolog Menemukan Istana Megah Cleopatra, Ratu Mesir Yang Hilang

By Bella Jingga Ardilla, Rabu, 9 Juni 2021 | 20:30 WIB
Cleopatra, seorang ratu Mesir Kuno terakhir yang terkenal dengan kecantikannya. (Julien Pepy)

 

Namun, teori tersebut dibantah oleh seorang arkeolog asal Prancis, Franck Goddio, yang berhasil menemukan dan menerjemahkan teks yang ditulis oleh sejarawan Yunani Kuno Strabo. Franck Goddio menyadari bahwa harta karun, istana Cleopatra, masih tersimpan di suatu tempat.

Keyakinan Franck Goddio yang menggebu dibuktikan dengan pemikiran para filsuf tentang Alexandria. Sebuah kota bernama Antirhodos, sebuah pulau di lepas pantai ibu kota, dianggap sebagai istana sebenarnya sang ratu Cleopatra. Berdasarkan penemuan ini, para peneliti memutuskan melakukan ekspedisi dan menemukan tempat yang hilang yaitu, Kota Atlantis Mesir Kuno.

Pada 1996, ekspedisi percarian Kota Atlantis Mesir Kuno dimulai. Ternyata ada hal berbeda dari naskah yang ditulis oleh Strabo yaitu istana Cleopatra tidak besar. Istana tersbeut sederhana, antara 90 meter kali 30 meter. Lantainya terbuat dari marmer abad ke ketiga SM serta ditemukan beberapa artefak kuno.

Baca Juga: Pernah Diculik oleh Bajak Laut, Ini Yang Dilakukan Julius Caesar

Salah satu penemuan penting di Kota Atlantis Mesir Kuno (Christoph Gerigk)

"Keramik, koin perunggu hingga benda-benda kecil yang ditemukan, sekarang berada di laboratorium dan dirawat. Benda-benda luar biasa yang berhasil ditemukan,” kata Ashraf Abdel Raouf, salah satu peneliti yang terlibat dalam ekspedisi Kota Atlantik Mesir Kuno.

Harta karun yang mencapai 20.000 benda mengungkapkan lebih banyak informasi tentang ribuan tahun sejarah Mesir. Selain patung-patung kolosal lainnya, terdapat sebuah patung kolosal yang menarik. Patung yang terbuat dari batu granit  dan mewakili penguasa Ptolemeus, yaitu ayah Cleopatra, Ptolemy XII Auletes.

Penemuan lainnya adalah sphinx di bawah air yaitu satu, besar dan mewakili dewi keibuan dan kesuburan Mesir, Isis. Para peneliti menemukan patung kepala yang dipercaya para peneliti patung tersebut adalah Ptolemy XV Caesar, putra dari Cleopatra dan Julius Caesar.

“Banyak peninggalan menarik, huruf besar dan kecil, blok granit, dan lainnya," kata Rauf. "Kami akan menempatkan penemuan tersebut sebagai bagian dari dasar museum bawah laut sehingga orang lain dapat menyelam ke area ini dan melihat secara langsung”.

Raouf begitu bahagia menceritakan tentang ekspedisinya.