Karena Perkebunan Sawit, Monyet Ekor Babi Alami Perubahan Perilaku

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 8 Juni 2021 | 22:30 WIB
Seekor monyet ekor babi memakan buah kelapa sawit. Mereka menjadikan perkebunan sebagai sumber makanan tambahan. ( Anna Holzner/University of Leipzig)

Nationalgeographic.co.id - Monyet ekor babi adalah primata langka Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Malaysia. Kini, kondisi mereka tergerus oleh aktivitas perkebunan kelapa sawit yang membuatnya kadang berkonflik dengan petani, karena dianggap hama dengan merusak buahnya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti Malaysia dan Jerman, monyet ekor babi sebetulnya punya manfaat untuk mengontrol tikus yang menjadi hama utama perkebunan sawit. Tetapi karena lingkungan berubah, perilaku sosial mereka turut berubah.

Temuan itu mereka publikasikan dalam Scientific Reports yang terbit 14 Mei lalu. Studi ini berfokus pada interaksi agresif, perilaku yang menunjukkan hubungan seperti perawatan dan permainan sosial remaja, jejaring sosial dalam kelompok, dan hubungan induk dengan bayinya.

Mereka melakukan pengamatan selama beberapa bulan pada 50 individu dari dua kelompok sosial monyet ekor babi (Macaca nemestrina) di Segari, Malaysia.