Nationalgeographic.co.id—Pada 2050 mendatang, sekitar 70 persen populasi dunia akan menjalani kehidupan sehari-hari mereka di kota yang menghabiskan banyak energi. Seperti makan, berpegian dari rumah ke kantor dan sekolah, mendinginkan diri di musim panas, dan banyak lagi. Semua itu menghabiskan banyak karbon.
Penduduk perkotaan, secara keseluruhan, bertanggung jawab atas tiga perempat dari semua emisi gas rumah kaca saat ini. Tapi, sebuah laporan dari Coalition for Urban Transition mengatakan dengan menggunakan tekonologi dan kebijakan untuk memperbaiki bangunan, dengan menggunakan lebih sedikit energi, dapat mengurangi emisi karbon hingga 90 persen pada tahun 2050.
Pada penghitungan laporan itu, sekitar 30 persen dari semua emisi perkotaan dapat dikurangi pada 2050 dengan membuat bangunan lebih efisien. Dan 30 persen lainnya dapat diperoleh dengan menyetrum energi besar yang saat ini menggunakan energi bahan bakar fosil. Seperti sistem pemanas, pendingin, lampu, dan kompor. Menggantikanya dengan sumber terbaharukan seperti matahari atau angin.