Film yang Membuat Setiap Orang Bisa Selamatkan Terumbu Karang Dunia

By National Geographic Indonesia, Rabu, 9 Juni 2021 | 22:18 WIB
Pemutihan karang. Terumbu karang ibarat hutan hujan tropis yang menjadi habitat bagi seperempat biota laut di Bumi. Namun, kini, keberadaannya terancam oleh manusia dan perubahan iklim. (The Film That Grows Coral )

Nationalgeographic.co.id—Kawasan segitiga Terumbu Karang adalah kerajaan biota laut terbesar di dunia. Inilah jaringan luas dari terumbu karang yang menyambungkan perairan di sekeliling Filipina, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Pulau Solomon dan Timor Leste. 

Bagaimana kabar terumbu karang kita pada pertengahan abad ini? Para ahli ekologi menemukan fakta bahwa pada pertengahan abad ini sebagian besar wilayah laut di penjuru Bumi, nasib terumbu karang akan sulit untuk dipulihkan.

Ketika air di sekitarnya memanas, karang menjadi stres dan mengeluarkan alga simbiotik mereka. Ini akan menghilangkan warna karang dan membuatnya semakin rentan terhadap kematian. Proses tersebut dikenal sebagai pemutihan atau bleaching, yang dapat membuat semua populasi warna-warni terumbu karang menjadi putih.

Terumbu karang ibarat hutan hujan tropis yang berada di laut. Ia menjadi habitat bagi seperempat biota laut. Namun, kini, keberadaannya terancam oleh eksploitasi berlebih, praktik penangkapan ikan yang tidak lestari, polusi, dan dampak perubahaan iklim.

Selain menjaga pusparagam hayati di laut, terumbu karang juga memberi dampak bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya. Terumbu karang yang sehat dapat berfungsi sebagai pembatas alami: menghalau serangan angin topan, gelombang akibat badai, bahkan tsunami.

 

Para ilmuwan memperkirakan, jika tidak ada tindakan nyata, 90 persen populasi terumbu karang tropis di dunia akan lenyap pada 2043. Padahal, hampir 500 juta orang menggantungkan hidupnya pada terumbu karang sebagai sumber makanan, pendapatan dan perlindungan pesisir.

“Dengan berinvestasi dalam kegiatan restorasi seperti Hope Reef, kami ingin memperlihatkan bahwa ancaman terhadap habitat dan keanekaragaman hayati dapat diatasi,” kata Susan Wan selaku Country Director di Mars Pet Nutrition Indonesia. “Sebagai ekosistem laut yang paling beragam, terumbu karang adalah inti dari upaya kami,” imbuhnya.

Dia mengisahkan bahwa sejak program Hope Reef dimulai, pertumbuhan karang di sekitar Pulau Bontosua, Sulawesi Selatan, telah berangsur membaik, dari 5 persen menjadi 55 persen. Bahkan, populasi ikan di sekitarnya pun meningkat hingga 300 persen. “Spesies lain, seperti hiu dan penyu, telah banyak yang kembali,” ujar Susan.

Baca Juga: Habitat Terumbu Karang Akan Punah Pada 2100 Akibat Perubahan Iklim

Salah satu dampak pengasaman laut adalah karang yang memutih atau bleaching. (Thinkstock)

Susan memperkenalkan Hope Reef sebagai simbol dari harapan bagi masa depan laut. Gagasan ini menjadi awal dari gerakan untuk merestorasi ekosistem yang begitu penting ini. Guna mencegah ancaman global ini, Hope Reef berupaya dalam memulai gerakan restorasi terumbu karang berskala besar. Program ini diinisiasi oleh Mars, Incorporated sejak 2019, yang bergulir bersama dukungan pemerintah, universitas, bisnis dan komunitas.

Upaya membersihkan pantai dan mengatasi polusi merupakan aksi yang patut mendapat dukungan warga dunia. Pada akhirnya, melawan perubahan iklim menjadi perkara mendesak demi melindungi terumbu karang.

Program ini menggunakan struktur Reef Star buatan tangan warga, yang dirangkai di bawah air dan membentuk bagian inti dari Mars Assisted Reef Restoration System (MARRS). Pembuatan struktur ini juga menggunakan bahan setempat.

Hope Reef berupaya dalam memulai gerakan restorasi terumbu karang berskala besar. Program ini diinisiasi oleh Mars, Incorporated sejak 2019, yang bergulir bersama dukungan pemerintah, universitas, bisnis dan komunitas. (The Film That Grows Coral )

SHEBA®, jenama pakan untuk kucing, bersama Mars berharap dapat merestorasi beberapa gugusan terumbu karang yang luas totalnya mencapai 185.000 meter persegi. Bertepatan dengan Hari Laut Sedunia, aplikasi berbasis iOS–SHEBA Hope Grows dengan teknologi 3D diluncurkan. Siapapun dapat menikmati Hope Reef dimana saja! Semua orang dapat secara daring ikut merestorasi terumbu karang dengan memasang Reef Star.

Kiat menyiasati perubahan iklim berawal dari diri sendiri. Kita bisa membuat perubahan berarti dengan menonton The Film That Grows Coral di kanal Youtube. “Hasil yang didapatkan dari setiap pemirsa yang menonton video ini akan digunakan untuk mendanai program restorasi terumbu karang melalui mitra kami, The Nature Conservancy,” kata Susan.

Dia pun berpesan kepada kita, "Saksikanlah bagaimana gugusan karang yang telah gersang berubah menjadi lingkungan bawah laut yang beragam dan berkembang.”

Baca Juga: Coral Triangle, Ibu Kota Kehidupan Para Makhluk Laut di Asia

Diperkirakan 30 persen dari terumbu karang di planet ini telah binasa akibat kenaikan suhu laut. (Thinkstock)