Kisah Arsene Lupin dan Perseteruannya dengan Sherlock Holmes

By Fikri Muhammad, Senin, 14 Juni 2021 | 20:30 WIB
Ilustrasi tokoh Arsene Lupin. GETTY IMAGES ()

Setelah Leblanc menetapkan bahwa Ganimard adalah detektif terbaik kedua di dunia, ia akhirnya akan memberi lawan yang lebih tangguh pada Lupin. Jadi pada Juni 1906, ia membuat crossover paling ambisius dalam sejarah berjudul Sherlock Holmes Arrive Trop Tard.

Dalam cerita, seorang pria percaya bahwa Lupin berencana untuk merampoknya dan meminta Holmes untuk menyelidiki. Holmes bertemu Lupin secara kebetulan dan berhasil mengidentifikasinya tapi tidak menangkapnya. 

Lupin tidak memiliki rasa permainan yang adil. Ia mencuri arloji Sherlock hanya untuk membuktikan bahwa ia bisa. Cerita berakhir dengan sumpah bahwa Sherlock dan Lupin akan bertemu lagi. Tapi saya Maurice Leblanc tidak pernah sempat meminta izin kepada Arthur Conan Doyle untuk itu.

Namun legalitas yang meragukan tidak menghentikan Leblanc atau penerbitnya untuk melanjutkan duel antara detektif kosunltan dan pencuri itu. Pada November, Leblanck menerbitkan bab pertama La Dame Blonde di Je Sais Tout.

 

Patung Sherlock Holmes di London, Inggris. (Thinkstock)

Walaupun Le Blanc mengisahkan Ganimard yang tidak secerdas Sherlock, namun pada Januari 1907, Doyle melalui pengacaranya menghubungi Je Sais Tout dan meminta mereka untuk membatalkannya. 

Hal itu menimbulkan sedikit masalah bagi majalah itu karena telah menerbitkan dua dari enam bab yang mereka janjikan kepada pembaca. 

Bab ketiga pun dilanjutkan dengan nama plesetan. Herlock Sholms Ouvre Les Hostilités. Nama Sherlock menjadi Herlock Sholms dan Watson menjadi Wilson.