Nationalgeographic.co.id—Arsène Lupin adalah karakter fiksi yang muncul dalam seri buku novel fiksi kriminal yang ditulis oleh penulis asal Prancis bernama Maurice Leblanc, serta sejumlah sekuel dan adaptasi film, serial televisi, sandiwara panggung, dan buku komik.
Leblanc memulai debutnya pada Juli 1905 dalam seri pertamanya, L'Arrestation d'Arsène Lupin.
Petualangan pencuri yang mendapat julukan Gentleman Burglar/Thief itu mendapatkan reputasi yang kontroversial. Mengakibatkan kemarahan petugas polisi dan kekaguman warga yang suka memeriksa surat kabar untuk melihat apakah ada artikel tentang perampokan yang hebat itu.
Lupin digambarkan sebagai patriotik, romantis, berani, menghargai diri sendiri, dan menghormati perempuan.
Lupin lahir pada 1874. Ayahnya adalah seorang guru senam dan mengajarinya tinju dan anggar yang kemudian jadi spesialisasi Lupin untuk menyerang dan bela diri.
Dia dibesarkan oleh seorang pengasuh dan hubungan mereka bertahan hingga akhir seri.
Orang tuanya bercerai dan ibunya mulai bekerja untuk seorang kerabat yang cukup arogan. Di rumah kerabat itu, Lupin merampok kalung sebagai balas dendam.
Sampai usianya delapan belas tahun, ia telah belajar hukum, kedokteran, akting, dan seni bela diri. Perjalanannya sebagai pencuri dimulai pada usia delapan belas tahun.
Baca Juga: Mengenal Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Detektif Sherlock Holmes
Selain nama aslinya, Lupin suka menggunakan beberapa nama palsu, seperti Sernine dan Perenna.
Mereka memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari pengelana terkenal hingga pensiunan jenderal.
Dia terkadang menyamar sebagai detektif dan memecahkan banyak insiden misterius dan menjadi terkenal. Biasanya, ia membeli semacam kartu identitas dari orang yang tidak dikenal atau baru saja meninggal.
Akhir hidup Lupin tidak jelas, karena penulisnya, Maurice Leblanc meninggal pada 1941 sebelum menyelesaikan Le Dernier Amour d'Arsène Lupin volume ke-21 dari seri cerita Lupin.
Leblanc dianugerahi penghargaan French Legion of Honor karena menginspirasi patriotisme dan kebanggaan rakyat Prancis melalui serial Lupin-nya. Dia membeli sebuah rumah di Etretat dan menamakannya Le Clos Lupin (liburan Lupin) yang masih terkenal sebagai objek wisata.
Baca Juga: Belajar Berpikir Rasional dari Sherlock Holmes
Arthur Conan Doyle pertama kali memperkenalkan karakter Sherlock Holmes dalam A Study in Scarlet pada 1887, sebuah novel bercerita pendek yang terbit di Strand Magazine dan membuatnya terkenal.
Kisah Sherlock menarik perhatian jurnalis Prancis Pierre Lafitte, yang meluncurkan majalah baru bernama Je Sais Tout. Laffite menghubungi Maurice Leblanc melalui seorang teman dan bertanya apakah dia tertarik untuk mengembangkan karakter serupa untuk usaha barunya.
Leblanc setuju dan disitulah L'Arrestation d'Arsène Lupin bermula. Leblanc membuat karakter detektif bernama Ganimard yang digambarkan bahwa ia "hampir secerdas Sherlock Holmes" menurut laman Slate.
Setelah Leblanc menetapkan bahwa Ganimard adalah detektif terbaik kedua di dunia, ia akhirnya akan memberi lawan yang lebih tangguh pada Lupin. Jadi pada Juni 1906, ia membuat crossover paling ambisius dalam sejarah berjudul Sherlock Holmes Arrive Trop Tard.
Dalam cerita, seorang pria percaya bahwa Lupin berencana untuk merampoknya dan meminta Holmes untuk menyelidiki. Holmes bertemu Lupin secara kebetulan dan berhasil mengidentifikasinya tapi tidak menangkapnya.
Lupin tidak memiliki rasa permainan yang adil. Ia mencuri arloji Sherlock hanya untuk membuktikan bahwa ia bisa. Cerita berakhir dengan sumpah bahwa Sherlock dan Lupin akan bertemu lagi. Tapi saya Maurice Leblanc tidak pernah sempat meminta izin kepada Arthur Conan Doyle untuk itu.
Namun legalitas yang meragukan tidak menghentikan Leblanc atau penerbitnya untuk melanjutkan duel antara detektif kosunltan dan pencuri itu. Pada November, Leblanck menerbitkan bab pertama La Dame Blonde di Je Sais Tout.
Walaupun Le Blanc mengisahkan Ganimard yang tidak secerdas Sherlock, namun pada Januari 1907, Doyle melalui pengacaranya menghubungi Je Sais Tout dan meminta mereka untuk membatalkannya.
Hal itu menimbulkan sedikit masalah bagi majalah itu karena telah menerbitkan dua dari enam bab yang mereka janjikan kepada pembaca.
Bab ketiga pun dilanjutkan dengan nama plesetan. Herlock Sholms Ouvre Les Hostilités. Nama Sherlock menjadi Herlock Sholms dan Watson menjadi Wilson.