Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut Singapura

By Utomo Priyambodo, Rabu, 16 Juni 2021 | 20:57 WIB
Artefak-artefak kuno yang ditemukan darim bangkai kapal karam di perairan Singapura. (ISEAS - YUSOF ISHAK INSTITUTE, GIN TAY)

 

Dr Flecker, seorang peneliti tamu di ISEAS, mengatakan berbagai keramik China merupakan muatan utama dari bangkai kapal pertama. Beberapa keramik tersebut cocok dengan artefak-artefak yang sebelumnya digali di daratan Singapura.

Misalnya, piring greenware Longquan dari bangkai kapal pertama cocok dengan yang ditemukan sebelumnya di Fort Canning. Keduanya memiliki motif ikan ganda.

"Dari Fort Canning, ada piring yang sangat mirip sehingga Anda mungkin hampir tergoda untuk berpikir bahwa mereka menggunakan stempel yang sama (untuk menghasilkan motif tersebut)," kata Dr Flecker, seperti dilansir The Straits Times.

 

Baca Juga: Temuan Bangkai Kapal Queen Anne's Revenge Blackbeard di Carolina Utara

Artefak dari kapal karam yang ditemukan di dasar laut perairan Singapura. ( ISEAS - YUSOF ISHAK INSTITUTE)

Keramik dari bangkai kapal itu juga mirip dengan yang digali di Empress Place pada tahun 2015, dan penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan yang ada tentang sejarah perdagangan maritim di wilayah tersebut selama abad ke-14.

Dr Flecker, yang memiliki sekitar 30 tahun pengalaman arkeologi maritim, menambahkan bahwa keramik biru-putih Yuan yang diangkut dari bangkai kapal pertama juga merupakan yang terbesar yang telah ditemukan dari sebuah kapal karam hingga saat ini.

"Hanya ada tiga situs (kecelakaan) lain dengan porselen biru-putih Yuan di mana saja di dunia, dan dalam jumlah yang jauh lebih kecil," katanya, menambahkan bahwa keramik Cina adalah kargo utama kedua kapal tersebut. Ini menunjukkan barang-barang di kapal pertama itu dimuat di Cina.