Filter-filter ini membantu membedah nebula dan memungkinkan para astronom untuk lebih memahami dinamika di dalam awan antarbintang ini. Tiga gambar yang dihasilkan diberi kode-kode warna. Biru untuk oksigen, hijau untuk hidrogen, dan merah untuk nitrogen. Warna-warna itu kemudian digabungkan untuk membuat foto komposit ini.
Mata-Mata di langit
Ketika galaksi-galaksi bertabrakan, mereka terkadang bergabung menjadi satu supergalaksi. Itulah yang terjadi pada dua galaksi ini, yang telah bergabung untuk menciptakan sepasang mata di langit.
Kedua galaksi bernama NGC 2207 dan IC 2163 itu telah bersama selama sekitar 40 juta tahun. Bergulat satu sama lain saat gaya gravitasi besar bekerja pada sistem bintang di dalamnya, kedua mata galaksi ini suatu hari akan bergabung menjadi satu mata besar.
Baca Juga: Astronom Berhasil Menangkap Gambar dan Video Terdetail Permukaan Matahari
Warna merah dan hijau yang masuk ke dalam foto ini menyerupai topeng yang mungkin dimiliki oleh semacam penjahat super, tetapi skema warna ini adalah karya dua teleskop. Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA menyumbangkan data inframerah yang membentuk mayoritas warna merah, sementara data yang terlihat dari Teleskop Luar Angkasa Hubble menangkap warna biru dan hijau. Bagian-bagian inframerah dalam foto menunjukkan kepada para astronom keberadaan debu panas yang dapat digunakan untuk membuat bintang atau planet baru.
Pusat dari kedua galaksi tersebut, yang diperoleh oleh Hubble, menyoroti cahaya bintang yang terang. Kontras dalam foto tersebut juga mengungkapkan gugusan bintang yang baru lahir di dalam debu tersebut. Para ilmuwan menemukan, gugusan bintang tersebut terbentuk ketika galaksi-galaksi itu pertama kali bergabung.