Alfa hingga Delta: Bagaimana Bisa Virus Corona Memiliki Banyak Varian?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 21 Juni 2021 | 20:30 WIB
Ilustrasi virus corona. ()

Nationalgeographic.co.id - Sejak diumumkan menjadi pagebluk tahun 2020, hingga kini ada empat varian baru virus corona. Keempat varian itu adalah alfa (B.1.1.7), beta (B.1.351), gamma (P.1), dan delta (B.1.617.2) yang memperparah pagebluk Covid-19 di seluruh dunia.

Varian alfa terdeteksi pertama kali pada bulan September 2020 di Inggris. Varian itu memiliki tingkat penularan 40% hingga 70% dibanding biasanya. Hingga akhirnya, varian B.1.1.7 mulai tersebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Desember 2020, para ilmuwan mendeteksi varian baru di Afrika Selatan, yang pada awalnya sempat dikira mutasi sejenis dengan di Inggris. Nyatanya, yang ditemukan adalah varian beta atau B.1.351.

Sedangkan varian gamma (P.1) yang berasal dari Brasil. Varian ini memiliki kemampuan tinggi untuk menginfeksi kembali 25 hingga 61 pasien di negara itu. Mengutip kabar dari Detik, varian ini sudah terdeteksi di Asia Tenggara, tepatnya di Filipina, pada Maret lalu.

Terakhir, adalah varian delta yang penyeberan awalnya dari India sejak Desember 2020. Varian yang juga disebut B.1.617.2 itu bahkan sudah masuk di Indonesia, dan menjadi penyebaran dominan di beberapa kota.