Selidik Misteri Kuburan-Kuburan yang Dibuka Kembali 1.400 Tahun Lalu

By Utomo Priyambodo, Senin, 21 Juni 2021 | 14:33 WIB
Salah satu kuburan di Prancis yang dibuka kembali pada Abad Pertengahan. (Éveha-Études et valorisations archéologiques & Antiquity Publications Ltd.)

"Mereka dengan hati-hati memilih barang-barang untuk dipindahkan, terutama mengambil bros dari wanita dan pedang dari pria, tetapi mereka meninggalkan banyak barang berharga, bahkan benda logam mulia, termasuk liontin kalung dari emas atau perak," ujar Alison Klevnäs, seorang peneliti di Stockholm University yang memimpin studi ini, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Live Science.

Para peneliti juga menemukan bahwa banyak barang yang dikeluarkan dari kuburan-kuburan itu berada dalam kondisi yang buruk, terutama pedang. Barang-barang tersebut tidak akan memiliki kegunaan praktis atau nilai ekonomi, kata para peneliti.

"Hasil studi menunjukkan kuburan-kuburan paling sering dibuka kembali dalam waktu sekitar satu generasi penguburan, dan terkadang kurang," tulis tim tersebut. "Kerangka waktu yang paling sering untuk pembukaan kembali adalah setelah pembusukan jaringan lunak, tetapi sebelum wadah kayu runtuh atau dipenuhi sedimen."

Baca Juga: Studi atas Kuburan Massal Kuno di Kroasia Ungkap Sisi Gelap Manusia

Permakaman di Transylvania, Inggris Selatan. Sekitar satu setengah milenium silam, orang-orang Eropa membuka makam kerabat mereka untuk mengambil barang yang bersanding dengan jenazah. (Atlas Obscura)

Karena hanya butuh beberapa tahun bagi mayat-mayat tersebut untuk membusuk dalam sebagian besar kondisi, "kuburan-kuburan itu dibuka segera setelah penguburan," kata Klevnäs kepada Live Science melalui email.

Alasan mengapa orang-orang memindahkan barang-barang dari kuburan tersebut tidaklah diketahui, tetapi para arkeolog percaya motivasinya mungkin bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. "Pembukaan kembali kuburan menjadi bagian dari daftar kemungkinan keterlibatan dengan sisa-sisa kamar mayat di wilayah geografis yang luas, tetapi motivasi mungkin didorong oleh keprihatinan lokal dan juga oleh pemahaman bersama tentang kematian dan ritusnya," tulis tim tersebut.

Fakta bahwa pedang dan bros sering diambil menunjukkan semacam motivasi simbolis. "Pedang dan bros adalah beberapa benda yang paling simbolis di kuburan," terang Klevnäs. "Ini diberikan sebagai hadiah dan diteruskan sebagai pusaka; itu adalah benda yang digunakan untuk menghubungkan orang, termasuk lintas generasi. Benda-benda itu membawa cerita dan kenangan. Jadi kemungkinan benda-benda tersebut diambil karena alasan ini," bebernya.