Teori Stephen Hawking soal Lubang Hitam Akhirnya Terbukti Benar

By Utomo Priyambodo, Selasa, 22 Juni 2021 | 16:05 WIB
Gelombang-gelombang gravitasi dari dua lubang hitam yang saling bertabrakan dan bergabung. (C. Henze/NASA Ames Research Center)

Untuk menguji teori ini, para peneliti menganalisis gelombang-gelombang gravitasi, atau riak-riak dalam struktur ruang-waktu, yang diciptakan 1,3 miliar tahun lalu oleh dua lubang hitam raksasa saat mereka berputar ke arah satu sama lain dengan kecepatan tinggi. Ini adalah gelombang pertama yang pernah terdeteksi pada tahun 2015 oleh Advanced Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), sinar laser sepanjang 1.864 mil atau 3.000 kilometer yang mampu mendeteksi distorsi sekecil apa pun dalam ruang-waktu dengan cara mengubah panjang jalurnya.

Dengan membagi gelombang-gelombang gravitasi tersebut menjadi dua bagian –-sebelum dan setelah lubang hitam bergabung-– para peneliti menghitung massa dan putaran dari dua lubang hitam asli dan yang baru bergabung. Angka-angka ini, pada gilirannya, memungkinkan mereka untuk menghitung luas permukaan setiap lubang hitam sebelum dan sesudah tumbukan.

Baca Juga: Surat Lama Einstein Ditemukan, Isinya Prediksi soal Indra Super Burung

Stephen Hawking. Para peneliti fisika terlah mengonfirmasi tentang hukum area lubang hitam Hawking. Anehnya, hukum area ini tampaknya bertentangan dengan teorema fisikawan terkenal lainnya. Menurut fisikawan lain, lubang hitam harus menguap dalam skala waktu yang sangat lama. (Channel 4)

"Saat mereka berputar satu sama lain lebih cepat dan lebih cepat, gelombang-gelombang gravitasi meningkat dalam amplitudo lebih dan lebih sampai mereka akhirnya jatuh ke satu sama lain --membuat ledakan besar gelombang ini," ucap Isi.

"Yang tersisa adalah lubang hitam baru yang berada dalam keadaan tereksitasi ini, yang kemudian dapat Anda pelajari dengan menganalisis bagaimana getarannya. Ini seperti jika Anda membunyikan bel, nada dan durasi spesifik yang dibunyikannya akan memberi tahu Anda struktur dari bel itu, dan juga terbuat dari apa."

Luas permukaan lubang hitam yang baru terbuat terbukti lebih besar dari dua gabungan awal, membenarkan hukum luas Hawking dengan tingkat kepercayaan lebih dari 95%. Menurut para peneliti, hasil mereka cukup sesuai dengan apa yang mereka perkirakan. Teori relativitas umum —dari mana hukum area lubang hitam itu berasal— melakukan pekerjaan yang sangat efektif untuk menggambarkan lubang hitam dan objek-objek skala besar lainnya.