Pertempuran Tarakan, Jejak Mengusir Jepang di Akhir Perang Dunia II

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 22 Juni 2021 | 20:30 WIB
Tentara Sekutu memamerkan bendera dan umbul-umbul Jepang pasca kemenangannya di Tarakan. (Wikimedia)

"Dan [menggunakan senjata] ini kejam sekali. Duginakan sampai Perang Vietnam, dan juga oleh TNI kita dalam operasi TimTim," katanya.

Kontak senjata antara Sekutu dan Jepang terakhir terjadi pada September 1945. Tetapi di puncak pertempuran itu, sudah terlihat jelas akan kemenangan Sekutu di Tarakan. Beberapa serdadu Jepang melarikan diri menggunakan perahu mereka, tetapi tertangkap oleh angkatan laut Australia.

Jurnalis sejarah Tirto Patrik Matanasi berpendapat dalam forum yang sama, Australia memiliki peran bagi pihak Indonesia atau Hindia Belanda di masa transisi kemerdekaan. 

"Lewat Australia juga berita kemerdekaan, kekalahan Jepang, itu bisa sampai di telinga orang Tarakan dan Balikpapan," jelasnya. 

Baca Juga: Pertempuran Tsushima, Kejayaan Militer Jepang Melawan Dominasi Eropa

Rute pasukan Sekutu untuk menguasai Tarakan dari Jepang pada 1945. (Wikimedia)

Belanda yang ingin menguatkan pengaruhnya pun mengumpulkan sisa KNIL yang pernah bertempur di Tarakan pada 1942 dalam Batalyon XIV yang baru. Kerajaan yang sempat hancur dikuasai Nazi Jerman itu memboncengi Sekutu, tetapi mereka datang tak punya kontribusi besar dan tak semati-matian layaknya Amerika Serikat dan Australia.

Meski Belanda berhasil mengumpulkan para mantan KNIL yang terdiri dari pasukan lokal, tertnyata pergesekkan orang Indonesia dengan Belanda terjadi.

"Tentara Australia merasa kasihan pada rakyat sipil di Tarakan," lanjut Patrik. "Mereka sering menjula senjata mereka kepada orang Indonesia, kemudian dipakai untuk melawan tentara Belanda." 

"Balikpapan dan Tarakan itu adalah daerahnya dari gerakan bawah tanah anti-Belanda tahun 1946, yang mengalami masa-masa pegawai perminyakan. Bahkan serdadu KNIL orang Indonesia diam-diam melawan tentara Belanda," pungkasnya.

Baca Juga: Mencairnya Gletser Singkap Gua Penampungan Perang Dunia dan Artefaknya