Rastafarianisme: Gerakan Spiritual dan Kelahirannya di Afrika

By Fikri Muhammad, Selasa, 22 Juni 2021 | 21:00 WIB
Artis dengan lukisan Haile Selassie, Jah Moon, Hellshire Beach, Portmore (Kabel Karibia) ()

Nationalgeographic.co.id—Bangkit dari proliferasi Etiopianisme dan Pan-Afrikaisme, Rastafarianisme berakar di Jamaika setelah penobatan Kaisar Etiopia Haile Selassie I pada 1930.

Sebuah gerakan spiritual ini didasari oleh kepercayaan pada keilahian Selassie, para pengikutnya berkumpul di sekitar pengkotbah seperti Leonards Howel yang menidirikan komunitas Rastafarian pertama pada 1940. Cabang-cabang tambahan muncul pada 1950-an dan dalam dua dekade, gerakan ini telah mendapat perhatian global berkat musik Bob Marley, Rastafarian yang setia. 

Meskipun kematian Selassie pada 1975 dan Marley pada 1981, Rastafarianisme bertahan melalui pengikut di Amerika Serikat, Inggris, Afrika, dan Karibia. 

Akar Rastafarianisme dapat ditelusuri pada abad ke-18 ketika Etiopia dan gerakan-gerakan lain yang menekan Afrika diidealkan, mulai berkembang di kalangan budak kulit hitam di Amerika. 

Bagi mereka yang telah masuk Kristen, Alkitab menawarkan harapan melalui bagian-bagian seperti Mazmur 68:31, yang meramalkan bagaimana "Para pangeran akan keluar dari Mesir dan Etiopia akan segera mengulurkan tangannya kepada Allah."