Hatshepsut, Sang Ratu Mesir Kuno Pertama Yang Memiliki Jenggot

By Bella Jingga Ardilla, Minggu, 27 Juni 2021 | 12:00 WIB
Ratu Makare Hatshepsut (Wikimedia)

 

Setelah kematian Hatshepsut, berbagai kuil yang dibangun sebagai jejak kekuasaannya dihancurkan oleh sang anak tiri, Raja Thutmose III. Mengapa anak tirinya menghancurkan jejak sang ibu?

Thutmose III memerintah selama 30 tahun setelah kematian Hatshepsut. Thutmose III merupakan seorang ahli bangunan dan pejuang yang hebat. Namun, Thutmose III berusaha untuk menghapus jejak kekuasaan sang ibu tiri atas Mesir dari buku sejarah dengan menghancurkan patung dan kuil yang didirikannya.

Sebuah pendapat mengatakan bahwa Thutmose III ingin menyembunyikan fakta bahwa Mesir pernah dipimpin oleh seorang wanita. Sangat sedikit sekali fakta mengenai Hatshepsut. Sampai pada 1822, misteri ini terpecahkan melalui hieroglif di dinding kuil Deir el-Bahri.

Teori penyebab kematian Hatshepsut dikaitkan dengan fakta kepulangan anak tirinya, Thutmose III dari kampanye militer. Ada pula yang mengatakan kematian Hatshepsut disebabkan oleh sebuah losion. Ditemukan adanya zat beracun karsinogen di botol kosmetik milik sang ratu. Dugaan ini dibantah, Hatshepsut meninggal karena kanker.

Baca Juga: Mumi Amun Ra, Mumi Mesir Kuno Yang Membawa Selalu Kemalangan

Mumi Hatshepsut (Daily Mail)

 

"Kami sudah tahu sejak dahulu bahwa Hatshepsut meninggal dunia karena kanker. Namun saat ini kami mungkin mengetahui penyebab yang paling aktual," ujar kurator Museum Mesir Universitas Bonn, Michael Hoveler-Muller.

Ada bukti yang memperkuat pernyataan tersebut. Penemuan mumi Hatshepsut memperlihatkan bahwa kesehatannya memburuk dengan tanda radang sendi, gigi berlubang, radang akar gigi, diabetes, dan kanker tulang.

Perlahan kehadiran firaun wanita terhebat mulai terkuak. Seorang wanita yang hampir hilang dari sejarah Mesir dapat diidentifikasikan kembali dengan muminya. Identifikasi mumi Hatshepsut menggunakan gigi yang hilang. Arkeolog Zahi Hawass kemudian membuka kotak milik Hatshepsut. Dia menemukan organ dalam hati dan gigi yang sama persis dengan mumi tersebut. Jadi, bisa diambil simpulan bahwa mumi wanita tua tersebut adalah mumi Hatshepsut. Saat ini mumi Hatshepsut dipajang di Museum Mesir di Kairo.

 

Baca Juga: Mumi Berlidah Emas Ditemukan di Situs Mesir Kuno, Usianya 2.000 Tahun