Tak Ada Atmosfer yang Mendekati Seperti Bumi, Kecuali Planet Kepler-442b

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 26 Juni 2021 | 14:00 WIB
Ilustrasi Kepler-422b yang disebut sebagai bumi super. Sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang Kepler-422 dan membutuhkan 112,3 hari dalam satu evolusinya. Earth exoplanet that orbits a K-type star. Its mass is 2.36 Earths, it takes 112.3 days to complete one orbit of its star, and is 0.409 AU from its star. Its discovery was announced in 2015. (Exoplanet Catalog/NASA)

Covone menambahkan, bintang yang lebih terang hingga 10 kali lebih banyak dari kisaran Matahari, akan lebih baik untuk menghasilkan banyak energi. Tetapi umumnya tidak cukup lama untuk kehidupan yang kompleks seperti yang ada di Bumi agar bisa berkembang.

"Studi ini menempatkan batasan kuat pada ruang parameter untuk kehidupan yang kompleks, jadi sayangnya tampaknya "titik manis" untuk menampung biosfer mirip Bumi yang kaya tidak begitu luas," ujar Covone.

Dalam laporan Covone dan tim, hanya ada satu dari planet yang diteliti yang hampir menerima radiasi bintang. Radiasi ini diperlukan diyakini dapat menopang biosfer yang besar.

Planet itu adalah Kepler-442b, sebuah planet berbatu yang massanya sekitar dua kali massa Bumi, dan mengorbit bintang yang cukup panas yang disebut tipe-K, atau Kepler-22. 

"Jadi, kemungkinan besar biosfer Kepler-442b tidak terbatas cahaya," tulis para peneliti. "Perlu juga diperhatikan bahwa Kepler-442b tidak terkunci secara pasang surut dan mengorbit bintang tipe-K."

Baca Juga: Lagi, Satelit Kepler Temukan Planet Ekstrasurya Kembaran Bumi

Komparasi Kepler-221b (kiri) dengan Bumi (kanan). (CC BY-SA 4.0/Wikimedia)

 

"Hal ini membuat planet ini menjadi target yang menjanjikan untuk pencarian tanda-tanda kehidupan, karena Cuntz & Guinan (2016) telah menunjukkan bahwa bintang tipe-K menyediakan lingkungan sirkumstellar yang menguntungkan bagi kehidupan."

Para peneliti memberi catatan mengenai pertimbagan cahaya bintang dan kehidupan.Yakni, produksi biomassa di Bumi tidak dibatasi oleh jumlah baiknya kualitas radiasi yang masuk, melainkan ketersediaan nutrisi yang dimiliki. 

Sehingga mereka berpendapat, planet ekstrasurya dengan nilai kuntatitas rendah sebenarnya bisa saja menampung biosfer sebanding dengan di planet kita. Tetapi bisa saja standarnya berbeda dengan yang ada di Bumi kita.

Covone menambahkan, "Studi ini menempatkan batasan kuat untuk ruang parameter pada kehidupan yang kompleks. Jadi sayangnya, tampaknya "titik manis" untuk menampung biosfer mirip Bumi yang kaya tidak begitu luas [di angkasa luar]."

Untuk membuka cakrawala pengetahuan mereka tentang apa sjaa yang dibutuhkan untuk sebuah planet yang dibutuhkan, mereka menaruh harapan pada misi di masa depan. Salah satunya, pada James Webb Space Telsecope (JWST) yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Baca Juga: Kenapa Atmosfer Matahari Jauh Lebih Panas daripada Permukaan Matahari?