Empat Varian Covid-19 Ada di Jakarta, Perlukah Dosis Vaksinasi Ketiga?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 27 Juni 2021 | 08:00 WIB
Empat varian berkumpul di Jakarta, sehingga mengakibatkan angka pagebluk Covid-19 melonjak. Apakah dosis vaksinasi ketiga menjadi jawabannya? (pharmaceutical-technology)

 

Diketahui, Cile sangat bergantung pada vaksin Sinovac, dan melakukan kampanye vaksinasi tercepat di dunia. Mereka memberikan 16,8 juta dosis Sinovac, bersama 3,9 juta dosis vaksin PFizer/BioNTech, berdasarkan laporan Reuters.

"Kami pikir data akan menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi pada Februari dan mendapat dosis kedua pada Maret kemungkinan akan membutuhkan dosis ketiga pada September," terang Pala Dauza, wakil menteri kesehatan Cile.

Di Indonesia, anjuran dosis ketiga masih belum ada pembahasan dan menunggu hasil rekomendasi dari WHO. Lantaran, belum ada penelitian yang memberikan hasil terkait hal tersebut.

Baca Juga: Penggunaan Ivermectin sebagai Obat COVID-19 Sedang Diuji oleh Oxford

Penelitian terkait dosis ketiga vaksin dilakukan oleh para peneliti dari John Hopkins University. Rilis mereka dalam Annals of Internal Medicine, dosis ketiga vaksin Pfizer dapat meningkatkan perlindungan sistem kekebalan yang lemah bagi beberapa orang. (KHOU)

 

Kendati demikian, penelitian terkait dosis ketiga vaksin pertama kali dilakukan oleh para peneliti dari Joh Hopkins University. Dalam makalah di Annals of Internal Medicine terbit Selasa, (15/06/2021), dosis ketiga vaksin Pfizer dapat meningkatkan perlindungan sistem kekebalan yang lemah bagi beberapa orang.

Namun, penelitian yang dilakukannya baru dilakukan kepada pasien yang menerima transplantasi organ. 30 partisipan itu telah divaksin dua kali, belum dilakukan uji coba kepada orang biasa.

Dorry L. Segev, salah satu anggota penelitian dilansir dari Science Magazine menyarankan sebaiknya mempertimbangkan dosis vaksin ketiga, terutama bagi pasien penerima transplantasi.

Meski pun nantinya ada yang bersemangat mengikuti uji klinis, sebaiknya berbicara terlebih dahulu dengan dokter terkait hal itu.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lagi Data Hilang Misterius Terkait Asal Virus Corona