Tahun 1980-an bisa jadi merupaka dekade Walkman. Popularitas perangkat Sony dan merek- merek seperti Aiwa, Panasonic, dan Tohsiba membantu penjualan kaset lebih banyak dari piringan hitam untuk pertama kalinya pada 1983. Bahkan pada 1986 kata Walkman telah masuk ke Oxford English Dictionary.
Munculnya Walkman bertepatan dengan lahirnya kegemaran aerobik dan jutaan orang menggunakan Walkman untuk membuat latihan mereka lebih menghibur.
Antara 1987 dan 1997, puncak popularitas Walkman, jumlah orang yang berjalan dan berolahraga meningkat 30%.
Sony terus meluncurkan variasi pada temanya, menambahkan inovasi seperti penerima AM/FM, bass boss, dan auto-reverse pada model selanjutnya. Sony bahkan membuat Walkman bertenaga surya dan tahan air.
Baca Juga: Rastafarianisme: Gerakan Spiritual dan Kelahirannya di Afrika
Tetapi kaset, seperti teknologi apapun, tidak akan bertahan selamanya. Dengan diperkenalkanya Compact Disc (CD) pada 1982 formatnya pun berganti.
Namun perusahaan ini cukup cepat melompat ke format baru dengan memperkenalkan pemutar CD D-50. Kemudian, Sony telah merilis lebih dari 300 model berbeda di semua format.
Menurut laman The Verge, Walkman menjadi salah satu merek Sony yang paling sukses sepanjang masa, mengubah format selama bertahun-tahun menjadi CD, Mini-Disc, MP3, dan musik streaming.
Lebih dari 400 juta pemutar musik portabel Walkman telaj terjual, 200 juta di antaranya adalah pemutar kaset.
Sony akhirnya menghentikan lini Walkman kaset pada 2010 dan terpaksa membayar penyelesaian yang besar kepada penemu asli pemutar kaset portabel, Andreas Pavel.
Baca Juga: Borobudur, Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa dalam Ekspresi Bermusik