Koninklijke Olie, Perusahaan Minyak Kerajaan Belanda Kelahiran Langkat

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 2 Juli 2021 | 21:02 WIB
Uji pengeboran dengan bor Sullivan (untuk strata pada kedalaman 400 meter), mungkin untuk B.P.M. di Pangkalansoesoe di Pangkalanbrandan. Foto sekitar 1927-1932. (KITLV)

 

Melalui berbagai upaya, pada medio Juni 1885, gas, air dan minyak mendesak kuat dari dalam tanah. Sumur yang menyemburkan minyak ini disebut Telaga Tunggal I. Inilah kala penemuan sumber minyak komersial pertama, yang menjadi cikal bakal The Royal Dutch Shell. Temuan itu berefek domino: disusul sumur minyak di Telaga Said, yang sangat produktif.

Potensi minyak yang berlimpah ruah ternyata tak dibarengi dengan modal yang cukup. Modal cekak, sementara mata bor mesti terus berputar. Lantas, pemerintah Hindia Belanda turun tangan lewat Jawatan Pertambangan—yang dibentuk saat terbit Aturan Pertambangan, Koninklijke Besluit, pada 1850.

Baca Juga: Desa Wisata Energi Migas Wonocolo, 'Texas' di Bumi Nusantara

Personel BPM di Langkat, Sumatra Utara., sekitar 1927-1932. (KITLV)

 

Adrian Stoop memimpin Jawatan Pertambangan mengebor beberapa sumur minyak, dibarengi dengan studi geologi kawasan Telaga Tunggal. Stoop seorang insinyur muda yang bergairah menyadari perlunya banyak pengetahuan untuk eksplorasi minyak.

Dia mengasah kemampuan eksplorasi minyak dengan belajar di Standard Oil Company, perusahaan minyak di New York. Pengetahuan dari Amerika membekali Stoop untuk memperbaiki teknik pengobaran di Langkat.

Baca Juga: Sepotong Jejak Budaya dan Sejarah Tarakan, Kota Minyak Hindia Belanda

Pertemuan Bataafsche Petroleum Maatschappij-Shell di Hindia Belanda, sekitar 1933. (KITLV)

Selanjutnya, eksplorasi di Telaga Tunggal dipimpin Fennema, insinyur berotak encer. Hasil kajian di lapangan minyak ini memberi gambaran geologi dan potensi minyak Telaga Tunggal. Laporan ini menarik banyak pemodal untuk ikut berkecimpung dalam bisnis minyak.

Kabar sukses Zeijlker di Langkat—juga Stoop di Jawa—membawa demam minyak bumi di Hindia Belanda. Di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur, Jacobus Hubertus Menten mendapat konsesi minyak di Sanga-Sanga dari Kesultanan Kutai.

Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak akibat Sambaran Petir di Negara-negara Tropis