Nationalgeographic.co.id—Mesir merupakan salah satu negara tertua di dunia dengan tingkat peradaban yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dari sejumlah peninggalan sejarah yang terdapat di negeri yang dijuluki 1000 menara tersebut.
Dari sekian banyak peninggalan peradaban Mesir kuno, piramida lah yang saat ini masih kokoh. Seperti diketahui, piramida adalah sebuah keajaiban teknik arsitektur.
Sosok dibalik pembangunan piramida masih menjadi misteri. Namun hasil penelitan para ilmuwan dan arkeologi menunjukan berdasarkan bahan baku yang digunakan dan asal bahan baku tersebut diambil, bahwa pembuat piramida adalah buruh pekerja.
Dugaan ini semakin menguat usai sebuah ditemukan sebuah pekuburan pada bulan April 1990. Di sana juga terdapat sejumlah lubang kecil. Di dalamnya terdapat tulang-belulang yang diyakini sebagai pekerja piramida. Hal ini ditemukan secara tidak sengaja kuda seorang turis yang berlari kencang di sebuah bukit di selatan Sphinx Agung tersandung pada struktur bata setengah terkubur yang menarik perhatian arkeolog Mark Lehner.
Pemakaman pembangun piramida juga sangat dekat dengan area habitat yang luas yang diidentifikasi sebagai kota tempat para pekerja piramida tinggal.
Dilansir dari Historical Eve, berikut ini ialah gambaran kehidupan keseharian pembangun piramida Mesir kuno.
06.00
Pengrajin (pemahat batu) tinggal bersama keluarga di sebuah rumah khas Mesir di dalam kota buruh. Rumah memiliki area publik berpilar dan area belakang untuk memasak.
Saat fajar, ia bangun dan sarapan buah ara, kurma, dan roti bersama keluarganya. Sementara itu, seorang buruh migran naik ke rumah sederhana yang ia tinggali bersama pekerja yang lain.
Baca Juga: Hatshepsut, Sang Ratu Mesir Kuno Pertama Yang Memiliki Jenggot
07.00
Pengrajin bergabung dengan sesama pekerja dan mereka menuju ke tambang. Piramida telah dibangun selama lebih dari satu dekade, tetapi para pengrajin menganggap pembangunannya sebagai bagian dari tugas mereka kepada para dewa.
Pembangun piramida menggunakan alat-alat batu dan tembaga seperti pahat dan bor. Di lain waktu mereka akan mengukir lorong di dalam piramida itu sendiri.
10.00
Para pekerja sedang mencoba untuk memindahkan balok seberat 2,5 ton dari tambang.
11.00 – 13.00
Di tengah panasnya pagi, para pembangun piramida istirahat dan mengobrol. Pemahat batu pergi ke tempat teduh dan mungkin mengambil beberapa anggur dari kendi.
Menjelang sore hari, baik pemahat batu dan buruh istirahat untuk makan siang. Mereka makan roti dan ikan yang ditangkap di Sungai Nil.
Baca Juga: Lukisan ini Singkap Cara Angkut Batu-batu Pembangunan Piramida Mesir
16.00
Ketika para pekerja mencapai lokasi pembangunan, mereka harus mengangkut balok-balok itu ke atas landai yang mengelilingi inti piramida.
Orang-orang itu mengangkut balok-balok di sepanjang lerengan dengan tali dan mengangkatnya ke atas. Sejumlah besar gipsum dan puing-puing digunakan untuk mengisi celah di antara balok.
19.00
Pembangun piramida tiba di rumah dan dia dan keluarganya makan daging sapi panggang atau kambing dengan wortel dan lentil.
Banyak teori tentang siapa yang membangun piramida di Mesir. Dari alien atau orang-orang dari kota Atlantis yang 'hilang', bahkan para budak Yahudi. Tapi diyakini piramida dibangun oleh para buruh pekerja.