Faskes Indonesia Kolaps, Sebulan Ini 265 Pasien Isoman COVID-19 Wafat

By Utomo Priyambodo, Minggu, 4 Juli 2021 | 10:28 WIB
Tubuh korban terduga Covid-19 berada di sebuah rumah sakit di Indonesia. Setelah pasien meninggal dunia, perawat membungkus tubuh itu dengan plastik. Selain itu para perawat menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus (Joshua Irwandi/National Geographic)

Sebanyak 265 Korban jiwa tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan NTT.

Provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar rumah sakit adalah Jawa Barat sejumlah 97 kematian dari 11 kota/kabupaten, lalu diikuti oleh oleh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 63 kasus kematian di luar rumah sakit dan Banteng dengan 40 kasus kematian di luar rumah sakit. Temuan provinsi dengan sebaran terbanyak yakni ada di Jawa Tengah dengan 22 kasus kematian di luar rumah sakit yang kejadiannya muncul di dua belas kota/kabupaten.

Baca Juga: Mengapa Perempuan Lebih Menderita Secara Finansial Selama Pandemi?

Jumlah pasien isoman COVID-19 yang meninggal di luar rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten dan provinsi di Indonesia dalam sebulan terakhir (1 Juni-2 Juli 2021) menurut catatan LaporCovid-19. (LaporCovid-19)

Kepada National Geographic Indonesia, Said Fariz yang turut mengolah data ini merinci bahwa kota/kabupaten dengan jumlah kematian pasien isoman COVID-19 terbanyak dalam sekitar sebulan terakhir ini adalah Bekasi dengan 74 jiwa. "Sleman sebanyak 41. Tangerang sebanyak 37 jiwa," ujar Said merinci kota/kabupaten dengan korban terbanyak kedua dan ketika berdasarkan data sejak 1 Juni sampai 2 Juli 2021.

Jumlah tersebut tentu belum mewakili kondisi sesungguhnya di komunitas, karena tidak semua orang melaporkannya ke LaporCovid-19, media sosial, atau diberitakan media massa. "Kami mengkhawatirkan, hal ini merupakan fenomena puncak gunung es dan harus segera diantisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa di luar fasilitas kesehatan," kata tim LaporCovid-19 mewanti-wanti.

"Selain memperkuat fasilitas kesehatan dan sumber daya tenaga kesehatan, harus ada pembatasn mobilitas secara ketat untuk mencegah terus melonjaknya laju penularan kasus yang akan meningkatkan risiko kematian," tegas mereka.