Bagaimana Krisis Oksigen di Gelombang Kedua Pagebluk Bisa Terjadi?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 7 Juli 2021 | 10:39 WIB
Beberapa masyarakat kesulitan mencari oksigen dikarenakan kurangnya kesiapan dalam mengantisipasi angka kasus Covid19 yang kembali meninggi di Indonesia. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

"Mereka [pemerintah India] merayakan kemenangan prematur melawan pandemi" papar jurnalis Scroll.in Vijayta Lalwani dalam wawancara dengan Vox.

Akhirnya, pandemi di India melonjak lebih drastis dari gelombang pertamanya, dan menyebabkan kematian yang sangat besar.

Merujuk pada masalah yang terjadi di Indonesia, Irma menyebut pemerintah tidak berhasil dalam penangan pandemi. Mereka harus bertanggung jawab untuk membuat solusi, karena membuka 'keran' mobilitas sampai banyak yang tewas.

Baca Juga: Alfa hingga Delta: Bagaimana Bisa Virus Corona Memiliki Banyak Varian?

Pada 17 April 2020, tenaga kesehatan di Kepulauan Sangihe memulihkan tenaga sebelum memindahkan jenazah akibat Covid-19. Kacamata penuh embun adalah salah satu hal yang sering dihadapi oleh mereka, di balik alat pelindung diri yang mereka kenakan. (Stenly Pontolawokang/National Geographic Indonesia)

"Kalau membuka keran, semestisnya harus tahu kemana air akan mengalir, dan tindakan apa yang mau diambil. Ya harus membersihkan dan harus diatasi," kata Irma. "Solusi konkritnya adalah memberi bantuan medis pada siapapun yang mebutuhkan. Sesak itu kondisi yang sangat perlu ditolong."

Dia menambahkan, sebaiknya berhentilah membuat citra seolah kondisi pagebluk di Indonesia sedang baik-baik saja. Sebab ada banyak pasien dan tenaga kesehatan yang meninggal akibat krisis ini.

Untuk mengatasi krisis ini, Nadia menyampaikan, Kementerian Kesehatan sudah melakukan tiga upaya.

Yakni memastikan pasokan oksigen nasional untuk memenuhi kebutuhan di pulau Jawa, mengkonversi kebutuhan industri untuk kebutuhan medis, dan meminta supply tambahan dari beberapa BUMN yang menghasilkan gas untuk industri agar memenuhi kebutuhan oksigen medis.

Baca Juga: LIPI Tawarkan Solusi untuk Masalah Limbah Masker Sekali Pakai