Mikroba dari Perut Sapi Bisa Bantu Daur Ulang Sampah Plastik

By Utomo Priyambodo, Senin, 5 Juli 2021 | 16:00 WIB
Para ilmuwan menemukan fakta menarik bahwa sejumlah mikroba yang ada di dalam perut sapi dapat memakan jenis plastik tertentu. (Wallpaper Safari)

Sebagai poliester sintetis, PET memiliki struktur kimia yang mirip dengan bahan alami ini. Kutin membentuk sebagian besar kutikula, atau lapisan luar lilin dari dinding sel tanaman, dan dapat ditemukan berlimpah misalnya di kulit tomat dan apel, kata Doris Ribitsch, seorang ilmuwan senior di University of Natural Resources and Life Sciences di Wina yang meneliti mikroba ini.

"Ketika jamur atau bakteri ingin menembus buah seperti itu, mereka memproduksi enzim yang mampu membelah kutin ini," atau memecah ikatan kimia di dalam zat tersebut, kata Ribitsch seperti dilansir Live Science. Secara khusus, kelas enzim yang disebut kutinase dapat menghidrolisis kutin, yang berarti mereka memulai reaksi kimia di mana molekul air memecah zat tersebut menjadi potongan-potongan kecil.

Ribitsch dan rekan-rekannya telah mengisolasi enzim-enzim semacam itu dari mikroba-mikroba di masa lalu dan menyadari bahwa sapi mungkin menjadi sumber makluk pemakan poliester serupa. "Hewan-hewan ini memakan dan mendegradasi banyak bahan tanaman, jadi sangat mungkin Anda dapat menemukan mikroba seperti itu" yang hidup di perut sapi, katanya.

Baca Juga: Di Masa Depan, Es Krim Vanila Kita Mungkin Terbuat dari Sampah Plastik

Sejumlah sapi mencari makan di tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/8/2019) (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pd.)

Faktanya, dalam studi baru mereka yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Bioengineering and Biotechnology pada 2 Juli 2021, para peneliti menemukan bahwa mikroba-mikroba dari rumen sapi tidak hanya dapat mendegradasi PET tetapi juga dua jenis plastik lainnya. Kedua jenis plastik tersebut adalah polybutylene adipate terephthalate (PBAT) digunakan dalam kantong plastik kompos, dan polyethylene furanoate (PEF) yang terbuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan yang dapat diperbarui.

Untuk menilai seberapa baik mikroba yang terbawa rumen ini dapat memakan plastik, tim menginkubasi setiap jenis plastik dalam cairan rumen selama satu hingga tiga hari. Mereka kemudian mengukur produk sampingan yang dilepaskan oleh plastik tersebut, untuk menentukan apakah dan seberapa luas mikroba dapat memecah plastik menjadi bagian-bagian komponennya. Cairan rumen paling efisien memecah PEF, tetapi dapat juga mendegradasi ketiga jenis plastik itu, tim melaporkan.

Baca Juga: Robot Mikroskopis Ini Dirancang untuk Mengurai Mikroplastik di Lautan