Benih nan Terancam

By , Kamis, 16 April 2015 | 16:54 WIB

Menurut Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), di bawah Kementerian Pertanian, Semakin intensifnya penggunaan varietas-varietas unggul baru tanaman pertanian tanpa diimbangi dengan upaya mempertahankan penggunaan varietas lokal juga telah menambah percepatan terjadinya apa yang mereka sebut sebagai erosi genetik plasma nutfah. Hal yang mengancam keberadaan benih-benih yang ditunjukkan oleh Azwar kepada saya.

!break!

“INILAH PERLUNYA bank benih,” tegas Andreas, di tengah hujan yang mendera kantornya. Menurutnya, jika benih tidak diperhatikan hanya dalam waktu satu tahun saja, kemungkinan lenyapnya amatlah tinggi. Dimakan rayap, penyimpanan tidak tepat, kelembaban tidak baik, maka rusaklah benih tersebut. Ia juga mengimbuhkan, apalagi jenis kedelai yang hanya punya waktu tiga bulan untuk bertahan dalam kondisi tak menentu. Jika dipaksakan ditanam, maka hasilnya tidak lagi baik, ungkap Andreas.

Untuk itulah AB2TI melakukan penyimpanan dengan suhu yang terjaga, mendekati sepuluh derajat Celsius di dalam ruangan. Ia juga menyimpan benih lainnya di laboratorium, serta di dalam lemari pendingin yang menebarkan uap ke mana-mana saat pintunya dibuka sedikit. Di dalamnya benih bersembunyi membeku dalam kotak-kotak penyimpanan, setelah kandungan airnya diturunkan sekitar tiga persen.

Hal ini yang bisa jadi tak terpikirkan oleh kebanyakan petani. Saat permintaan dari masyarakat semakin menurun, saat masyarakat tak lagi menyenangi satu jenis pangan, saat itulah petani semakin tak tertarik untuk menanamnya, dan mulai detik itulah varietas tersebut terancam untuk lenyap selamanya.

Benih benih inilah yang akan disilangkan oleh AB2TI pusat, agar mendapatkan hasil terbaik yang bisa ditanam di daerah yang berbeda-beda, sesuai dengan karakter iklim di masing-masing tempat. Hal ini sudah terbukti di Karanganyar. Hasil persilangan yang dilakukan para petani membuahkan hasil besar. Panen melimpah yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya.

Dalam catatan Andreas, petani kecil sejak tahun 1960-an sudah mengembangkan 1,9 juta varietas tanaman, sedangkan industri benih swasta telah mengembangkan 72.000 varietas tanaman, sementara lembaga riset publik hanya menghasilkan 8.000 varietas baru.

Penyilangan padi atau biasa dikenal dengan nama pemuliaan, berbeda dengan GMO (Genetically Modified Organism) atau modifikasi genetik pada tanaman. “Pemuliaan tanaman itu dilakukan melalui persilangan indukan pertama dengan indukan kedua, sementara GMO adalah memasukkan atau menghilangkan salah satu gen pada organisme,” jelas Azwar kepada saya.

!break!

BB Biogen juga melakukan konservasi di salah satu lahan tanamnya yang luas di Bogor. Menurut Sutoro, Ketua Kelompok Peneliti Pengelolaan Sumber Daya Genetik, ini termasuk dalam konservasi ex situ, yaitu dengan cara memindahkan sesuatu jenis ke suatu lingkungan atau tempat pemeliharaan baru di luar habitat alamiahnya. Dalam hal ini, tempat pelestarian dapat berupa kebun koleksi, penyimpanan benih, kultur jaringan, kultur serbuk sari, atau kultur bagian tanaman yang lainnya.

Teknik penyimpanan sendiri dilakukan melalui deep freezer dengan temperatur minus 18 derajat Celsius, chiller dengan suhu penyimpanan nol hingga lima derajat Celsius, dan dalam ruang penyimpanan benih yang suhunya dijaga mulai dari 15 hingga 20 derajat Celsius. Di dalam laboratorium in vitro, mereka juga memiliki perangkat penunjang untuk konservasi plasma nutfah tanaman pangan secara in vitro dan kriopreservasi yang masih dalam proses.

Di lain pihak, terdapat pula konservasi dengan cara in situ. Pelestarian in situ bersifat pasif, dapat terlaksana hanya dengan mengamankan tempat tumbuh alamiah suatu jenis. Dengan demikian, jenis-jenis tertentu diberi kesempatan berkembang dan bertahan dalam keadaan lingkungan alam dan habitatnya yang asli, tanpa campur tangan manusia. Kawasan konservasi in situ meliputi suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa) dan kawasan pelestarian alam (taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam).

Kini, ada lebih dari 11.250 varietas tanaman pangan yang tersimpan di bank plasma nutfah milik BB Biogen di Bogor. Koleksi mulai dari jagung, sorgum, kedelai, kacang-kacangan, ubi-ubian, hingga gandum