Dari kedalaman 12 meter, saya melihat siluet hiu paus nan indah. Kedalaman yang sempurna untuk melihat hiu paus secara utuh. Saya mempertahankan kedalaman itu selama beberapa saat sebelum kembali ke permukaan.
Buddy diver saya, yang sedari tadi berenang liar, mengacungkan jempol ke atas, pertanda penyelaman sudah harus diakhiri. Namun, saya masih berhutang padanya, sebuah foto dari kedalaman yang menampilkan dirinya dan hiu paus gagal saya abadikan dengan baik.
Alih-alih mengabadikan fotonya bersama hiu paus, saya lebih memilih menikmati suasana nan sempurna di kedalaman laut. Perjumpaan yang mahal ini kadang tak harus diabadikan dalam bingkai foto. Dalam momen tertentu saya hanya ingin menyimpannya dalam ingatan.
Upaya pelestarian dan ekowisata yang berwawasan lingkungan dengan melibatkan seluruh pihak untuk saling bekerja sama bisa menjadi salah satu cara agar hiu paus serta kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih ini tetap lestari. Setidaknya, generasi setelah kita tidak hanya mengenangnya lewat bingkai foto, tetapi dari pengalaman langsung yang membekas dalam ingatan.
Semoga!
Petunjuk Berinteraksi dengan Hiu Paus
- Hanya boleh ada satu perahu dengan satu grup per bagan
- Ketika berlayar menuju bagan, perahu harus mengatur kecepatan, dan menjaga jarak minimal 20 meter dari Paus.
- Perahu harus ditambatkan di bagan pada sisi yang telah ditentukan dalam kondisi
- mesin mati.
- Pemandu harus melakukan briefing singkat mencakup pengenalan dan cara berinteraksi dengan hiu paus.
- Maksimal 6 orang + 1 pemandu dalam satu grup. Pemandu turun ke air pertama, diikuti para tamu.
- Snorkeler harus menjaga jarak untuk memberi ruang kepada hiu paus.
- Snorkeler harus menjaga jarak untuk memberi ruang kepada hiu paus.
- 2 meter dari tubuh hiu paus, 3 meter dari ekornya.
- Penggunaan scuba dibatasi, maksimal 2 pengguna dalam satu grup. Namun, dihimbau untuk tidak menggunakan scuba.
- Durasi berinteraksi dengan hiu paus maksimal 60 menit untuk tiap grup.