Rusia Luncurkan Modul Baru Untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional

By Ricky Jenihansen, Kamis, 22 Juli 2021 | 14:00 WIB
Modul Nauka sedang dipersiapkan untuk diluncurkan (Roscosmos)

 

Menurutnya, penelitian yang direncanakan meliputi eksperimen ilmu biologi dan material. “Ini adalah langkah untuk membuat segmen Rusia lebih mandiri (dari segmen AS. Termasuk toilet baru di dalam modul dan kompartemen tidur untuk kru," katanya.

Untuk diketahui, peluncuran Nauka sudah lama direncananya, dengan pembangunan modul dimulai pada tahun 1990-an. Masalah teknis dan pasokan sejak itu, seperti hilangnya komponen dari Ukraina setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014, telah membuat pembangunan terhambat.

Seperti diketahui, modul terakhir Rusia, Rassvet, dibawa ke ISS oleh pesawat ulang-alik AS pada 2010. “Ini jauh lebih kompleks daripada apa pun yang coba dibangun oleh program luar angkasa Rusia dalam beberapa tahun terakhir,” kata Zak.

Baca Juga: Tantangan Besar NASA Selanjutnya? Mencuci Pakaian di Luar Angkasa

Awak cadangan ISS-64 lulus pelatihan modul Nauka. Rencana persiapan peluncuran modul Nauka menetapkan pelatihan kosmonaut tentang peralatan modul. Hasil pelatihan mereka memberikan beberapa rekomendasi kru masa depan yang aman dan nyaman tinggal di modul. (Russianspacenews/GCTC)

 

Rencana peluncuran Nauka kembali muncul setelah masa depan Rusia di ISS diragukan. Setelah kepala badan antariksa Rusia, Dmitry Rogozin di awal tahun 2021 mengatakan Rusia akan meninggalkan ISS pada 2025 jika sanksi terhadap negara itu tidak dicabut oleh AS.

“Entah kita bekerja sama, dalam hal ini sanksi segera dicabut, atau kita tidak akan bekerja sama dan kita akan mengerahkan stasiun kita sendiri,” katanya.

Gagasan yang telah lama dipuji adalah bahwa Rusia akan melepaskan segmen ISS-nya untuk memulai stasiun luar angkasanya sendiri yang terpisah di orbit.

Namun, Jared Zambrano-Stout, mantan kepala staf National Space Council di AS, mengatakan skenario seperti itu tidak mungkin terjadi. Karena menurutnya, logistik yang terkait dengan pemisahan modul jauh lebih menantang daripada yang didiskusikan secara publik.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) (NASA)

 

“Jika mereka berencana untuk melakukan itu, mereka harus membangun lebih banyak modul sekarang, karena mereka akan membutuhkan hal-hal tambahan di sana untuk mendukung stasiun terpisah," katanya.

Misalnya, saat ini segmen Rusia masih mengandalkan tenaga listrik dari segmen AS. Sehingga rencana tersebut mungkin masih terlalu berat untuk dilakukan.

Sementara itu, NASA telah menjelaskan bahwa mereka berharap untuk terus mengoperasikan ISS hingga tahun 2030. Di mana, pada saat itu banyak komponen stasiun diperkirakan terlalu tua untuk tetap beroperasi.

Saat ini, NASA sedang dalam proses mengembangkan stasiun ruang angkasa pengganti, Lunar Gateway, yang akan diposisikan di dekat bulan dan mendukung misi ke permukaan bulan, sebuah rencana yang Rusia belum mengungkapkan minat untuk bergabung.