Pandemi Covid-19 Pantik Semangat Berbagi dari Berbagai Elemen Masyarakat

By Fathia Yasmine, Kamis, 22 Juli 2021 | 15:58 WIB
Dialog Produktif KPCPEN, Rabu (21/7/2021). (Dok. KPC PEN)

Nationalgeographic.co.id – Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membuat banyak kalangan masyarakat terkena dampak ekonomi maupun sosial. Kondisi tersebut rupanya memantik semangat berbagi dari berbagai elemen masyarakat. 

Hal tersebut tergambar pada perayaan Idul Adha 1442 Hijriah. Menurut data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), semangat berkurban tidak surut meski Idul Adha dirayakan ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

Menurut Ketua Baznas KH Noor Achmad dalam kesempatan serupa, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Idul Adha 2021. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Dialog Produktif KPCPEN, Rabu (21/7/2021).

Kurban online dilakukan oleh berbagai kalangan. Menurut Noor, antusias masyarakat terhadap kurban online meningkat pada tahun ini .

Ia mengatakan, Baznas menargetkan 4.000 kambing berhasil dikurbankan untuk dibagikan dagingnya kepada masyarakat terdampak pandemi. Namun, tidak disangka jumlah kambing yang dikurbankan melebihi target. 

Baca Juga: Misteri Mumi Manusia Tollund Terpecahkan Berkat Makanan Terakhirnya

“Angka peminat kurban online 70 persen lebih tinggi di tahun ini. Angka ini bahkan mencapai lebih dari 120 persen atau 20 persen lebih besar dari target,” ujar Noor dalam rilis yang diterima NGI, Kamis (22/7/2021). 

Tidak hanya masyarakat melalui Baznas, semangat berbagi kebaikan di tengah pandemi juga turut dilakukan oleh selebritas yang adalah penyintas Covid-19, Imam Darto.  

Sebagai penyintas, ia memahami sulitnya mencari rumah sakit, ruang ICU, tabung oksigen, mencari makanan, hingga donor plasma darah.

Baca Juga: ASI dapat Mengurangi Risiko Darah Tinggi pada Bayi, Sebuah Studi

Untuk itu, ia berusaha membantu dengan memfasilitasi para pasien dengan menyediakan makanan serta kebutuhan mereka, untuk nantinya ditukar dengan donor plasma darah setelah para pasien tersebut sembuh dari paparan virus.

“Saya dan salah satu restoran membuat gerakan memberi bantuan makanan kepada sepuluh pasien isolasi mandiri selama sepuluh hari. Para pasien ini nanti bisa mendonorkan plasma darah mereka kepada yang membutuhkan ketika sudah sembuh,” jelasnya.