Edward Low: Bajak Laut yang Tak Kalah Mengerikan dari Blackbeard

By Fikri Muhammad, Sabtu, 24 Juli 2021 | 19:00 WIB
Ada satu bajak laut yang sering dilupakan dalam catatan sejarah. Namanya Edward Low. Reputasinya? Menakutkan. (Piracymediteranian) ()

Nationalgeographic.co.id—Orang-orang seperti Blackbeard, Ching Shih, dan Black Bart terkenal karena pembajakan mereka di laut lepas, tetapi ada satu bajak laut yang sering dilupakan dalam catatan sejarah. Namanya Edward Low. Reputasinya? Menakutkan. 

Setelah Edward muda melakukan kejahatan kecil seperti pencurian dan umumnya bertindak seperti preman di London, ia pergi ke Dunia Baru pada 1710 dan melaut dengan kapal sewaan untuk Honduras pada 1714. 

Edward dan rekan-rekannya yang bekerja sebagai penebang kayu merasa lelah dengan pekerjaan kasar dan memutuskan untuk mengarahkan senapan ke kepala kapten mereka.

Entah bagaimana Edward meleset dan ia pun diasingkan bersama selusin pemberontak lainnya. Edward yang terdampar di perahu dayung kecil kemudian mengambil kapal di dekatnya. Itu adalah tindakan pertamanya memeluk kehidupan pembajakan bersama pengikutnya.

Salah satu aksi penggerebekkan paling berani yang dilakukan oleh Edward adalah penangkapan 13 kapal penangkap ikan di Port Roseway pada 1723. Nelayan-nelayan itu menyerah karena takut jika melawan. 

Itu cocok untuk Edward karena ia selalu cerdas menyadari bahwa pertempuran hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan. Ia dan kru mengambil kapal jenis sekunar seberat 80 ton bernama Fancy. Peristiwa ini meningkatkan ketenarannya. 

Baca Juga: Pernah Diculik oleh Bajak Laut, Ini Yang Dilakukan Julius Caesar

Selama tahun-tahun aktifnya, Edward Low meneror pantai barat Amerika Utara. Kisah kejamnya sampai ke pemerintah Amerika dan Inggris, mereka dengan cepat menandai Edward sebagai salah satu penjahat paling dicari seusianya dan pertempuran tiada habisnya pun terjadi di Atlantik. (Thewayofthepirates) ()

Edward begitu terkenal di Karibia, sarang bajak laut terkenal pada Zaman Keemasan Pembajakan. Ia amat brutal terhadap tawanannya, seringkali memutilasi dan membakar mereka hidup-hidup.

Hukuman berjalan di atas papan, seperti kebanyakan bajak laut terhadap tawanan, tidak memuaskan Edward. Siksaan yang paling mengerikan adalah memotong bibir kapten lawan lalu memasaknya dan memberikanya pada tawanan untuk dimakan.

Ia tidak hanya membakar kapal yang tak dibutuhkan, tapi mengikat kru ke kapal dan membakarnya. Namun ada catatan bahwa ia tak pernah menyakiti wanita, dilaporkan juga ia amat merindukan putrinya menurut laman History Answer.

Selama tahun-tahun aktifnya, Edward Low meneror pantai barat Amerika Utara. Kisah kejamnya sampai ke pemerintah Amerika dan Inggris, mereka dengan cepat menandai Edward sebagai salah satu penjahat paling dicari seusianya dan pertempuran tiada habisnya pun terjadi di Atlantik.

Baca Juga: Kematian Tragis Blackbeard, Bajak Laut Paling Populer Sepanjang Masa

HMS Greyhound, yang pernah mengalahkan bajak laut Edward Low pada 1723, tampak menembaki dua kapal Prancis. (Public Domain)

Edward Low lahir di Westminster, London sekitar 1690. Setelah tiba di Amerika ia pindah dari kota ke kota dari 1710 hingga 1714, ketika akhirnya menetap dan menikahi istrinya Eliza Marble yang meninggal tak lama setelah kelahiran putri tunggalnya. 

Saat di Grabd Caymansm Edward yang menjadi letnan untuk bajak laut veteran terkenal, Kapten George Lowther, yang segera memberinya kendali atas kapal kapal librantine besar dengan enam senjata bernama Rebecca, tulis The Way of Pirate

10 Juni 1723 bukanlah hari yang baik bagi mereka. Pihak berwenang mengirimkan kapal perang HMS Greyhound untuk membersihkan perairan dari kejahatan Edward sekali dan untuk selamanya.

Edward kalah dalam serangan itu, kekalahannya membuatnya amat marah dan kru Edward menentang perlakuannya. Mereka membalikkan keadaan, meninggalkan Edward mati terdampar di sebuah pulau—mungkin, di Pulau Martinique, pulau milik Prancis di sisi timur Laut Karibia. 

Hal-hal yang menjadi sedikit kabur saat itu dan setelah 1724 ialah, catatan tentang Edward berhenti. Diyakini bahwa ia meninggal di pulau itu atau ditemukan oleh Prancis dan segera di eksekusi. 

Baca Juga: Kematian Tragis Blackbeard, Bajak Laut Paling Populer Sepanjang Masa