Nationalgeographic.co.id - Blackbeard merupakan tokoh paling terkenal pada masa keemasan bajak laut pada akhir 1600-an hingga pertengahan 1720-an. Riwayatnya populer karena penjarahan kapal sampai memblokade kota Charleston selama hampir satu minggu.
Namun, cerita yang paling ikonik dalam kehidupan Blackbeard justru pada kematianya pada 22 November. Disinilah Blackbeard atau Edward Teach (nama aslinya) menemui ajal yang mengerikan di tangan pimpinan Letnan Angkatan Laut Inggris bernama Robert Maynard.
Baca Juga: Orang Belanda Juga Gemar Minum Jamu dan Meneliti Khasiat Kegunaannya
Gubernur Virginia, Alexander Spotswood memerintahkan Maynard untuk melacak Blackbeard dan anak buahnya di Pulau Ocracoke Carolina Utara.
Armada Maynard berlayar dari Williamsburg pada 17 November 1718 menyusuri Sungai James. Maynard berlayar dengan dua kapal sekoci bernama Ranger dan Jane yang bisa bernavigasi di perairan dangkal Pamlico Sound.
Kapal Ranger berkapasitas 25 orang dan Jane 35 orang. Kapal-kapal itu melaju tanpa meriam sehingga pasukan Maynard harus bergantung pada senjata pribadi mereka untuk menghadapi kapal musuh dengan bersenjatakan meriam lengkap yang siap digunakan.
Menjelang sore pada 21 November, kapal Maynard telah sampai pada ujung selatan Ocracoke. Mereka segera memata-matai dua kapal jangkar kecil milik Blackbeard yang tengah menghadap Pamflico Sound. Menjelang malam, Maynard menjangkarkan Ranger dan Jane untuk bermalam.
Blackbeard tidak menyadari bahwa ia sedang diintai oleh armada angkatan laut. Bersama 20 anak buahnya, ia menghabiskan waktu untuk minum-minum dan berpesta pora bersama pedagang lokal bernama Samuel Odell.
Pagi berikutnya, lautan sangat tenang dan angin berhembus kencang. Satu-satunya suara yang terdengar adalah burung-burung yang menerbangi lautan. Pada pukul sembilan, Maynard memerintahkan Ranger untuk membuka jalan menghampiri dua kapal Blackbeard.
Kemudian Jane mengikutinya dari belakang dan melempari muatan yang berat ke lautan untuk meringankan beban. Kedua kapal itu segera mengepung armada Blackbeard. Namun serangan kejutan itu gagal.
Walau dengan kondisi mabuk, anak buah Blackbeard menyadari keributan di sekitarnya. Karena tahu akan diserang, Blackbeard memerintahkan anak buahnya untuk segera berlayar. Para perompak itu mulai menembaki kapal yang mendekat untuk mengintimidasi mereka.
Source | : | Time |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR