Tampaknya rencana Blackbeard ialah untuk keluar dari area yang baru saja dimasuki oleh pasukan angkatan laut. Pertempuran di perairan pun tak terelakan.
Kapal Jane tepat berada di belakang Blackbeard. Ketika posisinya berada di dekatnya ada percakapan singkat antara Maynard dan Blackbeard pada catatan koran lama Boston News-Letter di halaman Time.
"Pada salam pembuka kami," tulis Maynard, "Blackbeard mengutuku dan orang-orangku, yang ia namakan anak-anak anjing yang menangis tersedu-sedu," catatan Maynard di halaman Time (21/11/2018).
Baca Juga: Hoaks, Xenofobia, dan Rasialisme dalam Sejarah Pagebluk Indonesia
Begitu pembicaraan selesai, Blackbeard melepaskan meriam yang menewaskan komandan kapal Ranger dan melukai lima orang lainya. Memaksa Ranger untuk mundur dari pertempuran.
Tembakan bom itu juga mengenai Jane namun mereka tidak mudah menyerah. Mereka memotong tali layar dan bersembunyi di bawah geladak. Maynard tidak hanya mundur untuk keluar dari bahaya. Tapi juga mempersiapkan jebakan.
Sebelum bersembunyi di kabin buritan kapal, Maynard memerintahkan nahkodanya untuk tetap mengawasi pergerakan Blackbeard. Jika rencana ini berhasil, maka para bajak laut itu akan mendatangi kapalnya dan masuk dalam perangkap.
Melihat geladak kapal Jane tidak ada orang, Blackbeard berpikir bahwa meriamnya telah mematikan mereka. Artinya, pertempuran dimenangkan oleh Blackbeard.
Segera, Blackbeard melemparkan tali dari kapalnya ke kapal Jane untuk menyambungkanya. Setelah Blackbeard berada di atas kapal Jane, nahkoda langsung memberi isyarat pada Maynard dan pergi ke geladak utama. Seketika, pertempuran berlangsung.
Selama enam menit terjadi huru-hara. Mereka saling menebas, mendorong, dan menembak satu sama lain dari jarak dekat. Dengusan dan jeritan, berbaur dengan suara baja yang saling beradu dan bubuk mesiu yang meledak.
Ketika asap menghilang, Blackbeard yang hebat pun terbaring mati dan sisa anak buahnya di kapal Jane tewas dan terluka parah. Pada waktu yang hampir bersamaan Ranger tiba dan menaiki kapal Blackbeard untuk menghantam sisa-sisa anak buahnya.
Bajak laut yang kehilangan keberanianya lompat ke lautan. Mereka tidak bertarung sampai akhir dan ditembaki dalam air saat mencoba melarikan diri. Tak ada satupun yang selamat.
Source | : | Time |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR