Bagaimana Jean Hilliard Bisa Selamat meski Tubuhnya Telah Membeku?

By Utomo Priyambodo, Senin, 2 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Ilustrasi tubuh wanita membeku. (Gita Laras Widyaningrum)

 

Bagi teman-teman dan keluarga di komunitasnya, itu semua berkat kekuatan doa. Tapi bagaimana penjelasan sains untuk kejadian ini?

Tidak seperti banyak material, air mengambil volume yang lebih besar sebagai padatan daripada sebagai cairan. Ekspansi air yang membeku ini adalah berita buruk bagi jaringan tubuh yang terkena flu, karena kandungan cairannya berisiko membengkak hingga wadahnya pecah.

Bahkan beberapa kristal es liar yang mengembang di tempat yang salah dapat menembus membran sel. Sebab, pecahan kristal es itu tajam seperti jarum. Akibatnya, bisa muncul bercak hitam dari kulit dan otot yang mati. Kondisi ini biasa kita kenal sebagai radang dingin.

Beberapa hewan telah mengembangkan beberapa adaptasi yang bagus untuk menghadapi bahaya kristal es yang tajam dan mengembang dalam kondisi di bawah titik beku. Sebagai contoh, ikan laut dalam yang dikenal sebagai ikan es sirip hitam Antarktika menghasilkan glikoprotein sebagai semacam antibeku alami. Contoh lainnya, katak kayu mengubah isi sel-selnya menjadi sirup dengan membanjiri tubuhnya dengan glukosa, sehingga menahan pembekuan dan dehidrasi.

Tanpa upaya pemeriksaan mendalam selain pengamatan eksternal, sulit untuk mengatakan dengan pasti bagaimana tubuh Hilliard bisa bertahan dari pembekuan. Apakah ada sesuatu yang unik tentang kimia tubuhnya?

Baca Juga: Beku di Permafrost Siberia Selama 24.000 Tahun, Rotifera Tetap Hidup!

Minnesota adalah negara bagian AS bagian barat tengah yang berbatasan dengan Kanada dan Danau Superior, yang terbesar dari Danau Besar. Negara bagian ini memiliki lebih dari 10.000 danau lainnya, termasuk Danau Itasca, sumber utama Sungai Mississippi. (TRIPSAVVY)

Faktor unik dalam tubuh Hilliard bisa saja memang ada. Namun, pertanyaan yang jauh lebih penting adalah apa sebenarnya arti "beku" dalam kasus ini. Meski rendah, suhu tubuh inti Hilliard dilaporkan masih jauh di atas titik beku. Ada dunia perbedaan antara metafora "dingin sampai ke tulang" dan air yang terpadatkan secara literal di dalam pembuluh darah.

Fakta bahwa tubuh Hilliard terasa padat adalah tanda umum dari hipotermia parah, karena kekakuan otot meningkat sedemikian rupa, bahkan dapat menyerupai rigor mortis, kekakuan yang terjadi pada mayat.

Bahwa permukaan tubuhnya dingin dan putih, dan bahkan matanya tampak seperti kaca dan "padat", mungkin sebenarnya bukanlah kondisi yang benar-benar mengejutkan. Pada dasarnya, tubuh akan menutup saluran ke pembuluh darah di bawah kulit untuk menjaga organ-organ tetap berfungsi, sampai-sampai tubuh akan terlihat pucat dan tetap sangat dingin saat disentuh.

Sejauh ini, kita hanya dapat berspekulasi apakah tubuh "beku" Hilliard saat itu merupakan bentuk respons yang khas terhadap cuaca dingin, ataukah memang ia memiliki kemampuan yang benar-benar unik untuk menahan perubahan keadaan yang begitu ekstrem. Yang pasti tak bisa dibantah, bagaimanapun, Jean Hilliard benar-benar beruntung.

Baca Juga: Es Antarktika Mencair, Kuburan Mumi Penguin Terungkap