Hasil penanggalan radiokarbon telah mengungkapkan beberapa tulang itu berusia hampir 7.000 tahun. Yang lain berusia jauh lebih muda, tapi umurnya ribuan tahun juga.
Bagaimana kumpulan tulang raksasa ini bisa berakhir di lokasi yang begitu tersembunyi? Apakah mereka disimpan di sana oleh kelompok pemburu-pengumpul zaman Holosen, setelah mereka selesai mengeluarkan semua daging dari hewan yang mereka bunuh?
Sebenarnya, bukan itu yang terjadi dalam kasus ini. Para ilmuwan mengatakan tulang-tulang ini diseret ke dalam gua oleh jenis hewan tertentu, yang bertahan hidup terutama dengan mengais-ngais.
“Ukuran dan komposisi akumulasi tulang, serta keberadaan sisa-sisa kerangka hyena dan koprolit, menunjukkan bahwa kumpulan itu terutama terakumulasi oleh hyena belang (Hyaena hyaena),” tulis para ilmuwan dalam laporan studi mereka yang telah terbit di jurnal Archaeological and Anthropological Sciences pada 20 Juli 2021, seperti dilansir Ancient Origins.
Baca Juga: Ratusan Tulang Manusia Ditemukan di Danau Himalaya, Milik Siapa?
Mereka menggambarkan pengumpulan tulang itu sebagai hasil khas dari aktivitas hewan karnivora atau pemakan bangkai skala besar. Mereka mengidentifikasi hyena belang sebagai kandidat paling logis berdasarkan kebiasaan terkenal dan kehadiran hewan itu yang lama tinggal di wilayah tersebut.
“Hyena belang adalah penimbun tulang yang sangat rajin,” kata Mathew Stewart, seorang arkeolog hewan dari Max Planck Insitute di Jerman yang turut menulis laporan studi tersebut, kepada Gizmodo.
Penemuan potongan-potongan tengkorak manusia mendukung teori ini. Hyena belang dikenal suka menggali kuburan manusia untuk membawa mayat tersebut. mereka biasanya akan memakan semua bagian mayat manusia yang mereka temukan kecuali bagian atas tengkoraknya.
Hyena belang adalah spesies yang terancam punah di Arab Saudi modern. Namun beberapa ribu tahun yang lalu mereka umum di Semenanjung Arab, berkeliaran jauh dan luas untuk mencari makanan di ladang lava yang sekarang menjadi wilayah barat laut Arab Saudi.
Baca Juga: 6.000 Tahun Silam, Manusia Prasejarah di Arab Saudi Menyukai Anjing