Yonaguni-Jima: Antara Atlantis atau Fenomena Alam di Laut Jepang

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 4 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Struktur batuan di perairan Yonaguni-Jima. Diyakini sebagai sisa peradaban manusia yang hilang, ada juga yang berpendapat sebagai aktivitas alami biasa. (Naotomo Umewaka/BBC)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah struktur batu aneh di bawah perairan Jepang telah lama diperdebatkan oleh banyak kalangan, terutama ilmuwan. Kawasannya di Laut Tiongkok Selatan, dan lebih dekat dengan Taiwan, memiliki banyak bahaya seperti jalur migrasi hiu martil dan rawan badai taifun.

Batuan itu sebesar lima kali lapangan futbol. Dan banyak yang berspekulasi, bahwa struktur itu menandakan reruntuhan peradaban kuno Atlantis yang tenggelam akibat gempa bumi sekitar 2.000 tahun lalu, seperti apa yang ditulis Plato. 

Salah satu yang mempercayainya adalah Masaaki Kimura, seorang profesor geologi kelautan dari University of the Ryukyus, Jepang. Kimura sudah 15 tahun mengamati dan memetakan formasinya, termasuk dengan menyelami dasar lautnya.