Astronom Menemukan Struktur Besar Baru nan Misterius di Galaksi Kita

By Utomo Priyambodo, Selasa, 10 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Galaksi Bima Sakti. (Thinkstockphoto)

Struktur itu "tampaknya merupakan filamen raksasa terjauh dan terbesar di galaksi (Bima Sakti) sejauh ini," tulis tim astronom dari Nanjing University di Tiongkok dalam makalah tersebut, seperti dilansir Science Alert.

"Pertanyaan tentang bagaimana filamen sebesar itu tercipat di lokasi galaksi yang ekstrem tetap terbuka. Atau, Cattail mungkin menjadi bagian dari lengan baru ... meskipun membingungkan bahwa strukturnya tidak sepenuhnya mengikuti lengkungan cakram galaksi."

Ada beberapa alasan sulitnya memetakan Bima Sakti dalam tiga dimensi. Salah satunya adalah sangat sulit untuk menghitung jarak ke objek-objek kosmik. Alasan lainnya adalah bahwa ada banyak hal di luar sana, sehingga sulit untuk mengetahui apakah sesuatu adalah pengelompokan yang signifikan atau hanya koleksi acak yang tersebar di sepanjang garis pandang.

Untuk mengidentifikasi Cattail, sebuah tim yang dipimpin oleh astronom Nanjing Universitas bernama Chong Li menggunakan Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST) untuk mencari awan hidrogen atom netral (HI). Awan seperti itu biasanya ditemukan di lengan spiral galaksi seperti galaksi kita. Dengan mempelajari perbedaan halus dalam cahaya hidrogen, dimungkinkan bagi para astronom untuk memetakan jumlah dan susunan lengan Bima Sakti dari dalam.

Baca Juga: Ron Allen, Astronom yang Tak Sengaja Menemukan Struktur Kosmik Raksasa

Vila Jerman, demikian warga menjuluki rumah peristirahatan dengan arsitektur Eropa. Tampak Galaksi Bimaksakti menunjukkan gelora pesonanya di angkasa Pangalengan pada dini hari. (Didi Kaspi Kasim)

Pada Agustus 2019, para peneliti menggunakan FAST untuk mencari emisi radio HI, dan data tersebut mengungkapkan apa yang tampak sebagai struktur besar. Ketika mereka menghitung seberapa cepat struktur itu bergerak, mereka mendapat kejutan. Kecepatan struktur besar itu konsisten dengan jarak sekitar 71.750 tahun cahaya dari pusat galaksi, wilayah terluar galaksi.

Jarak itu lebih jauh dari lengan spiral mana pun yang diketahui di wilayah galaksi itu. Ini berarti berarti benda itu benar-benar besar, dengan ukuran panjang sekitar 3.590 tahun cahaya dan lebar 675 tahun cahaya, berdasarkan data FAST.

Namun kemudian, ketika para peneliti menggabungkan temuan mereka dengan data dari HI4PI, data survei HI lainnya, mereka menemukan bahwa ukuran struktur misterius itu bisa lebih besar lagi. Mungkin panjangnya bisa sekitar 16.300 tahun cahaya.

Angka ini akan membuat struktur tersebut lebih besar daripada struktur gas yang dikenal sebagai Sabuk Gould, yang baru-baru ini ditemukan sepanjang 9.000 tahun cahaya.

Baca Juga: Astronom Italia Menemukan Gugus Bintang Baru Berusia 12,6 Miliar Tahun

Terbentuknya galaksi. Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang -bintang. (agsandrew/Getty Images/iStockphoto)

Penemuan struktur misterius Cattail ini menimbulkan beberapa pertanyaan menarik. Kebanyakan filamen gas terbentuk lebih dekat ke pusat galaksi, dan berhubungan dengan lengan spiral. Jika itu adalah filamen, tidak jelas bagaimana Cattail bisa terbentuk dan tetap berada di luar lengan spiral Bima Sakti yang diketahui.

Di sisi lain, jika struktur gas misterius itu adalah lengan spiral, itu juga aneh. Para peneliti meyakini bahwa dulu sekali, cakram galaksi Bima Sakti reyot dan melengkung akibat pertemuan dengan galaksi lain. Namun bentuk Cattail tidak sepenuhnya sesuai dengan lengkungan ini, yang seharusnya terbentuk seperti itu jika itu adalah lengan spiral galaksi kita.

"Sementara pertanyaan ini tetap terbuka dengan data yang ada," tulis para peneliti, "pengamatan ini memberikan wawasan baru ke dalam pemahaman kita tentang struktur galaksi tersebut."

Baca Juga: Ribuan Makam Islam Ini Disusun dalam Pola 'Galaksi' yang Misterius