Kisah Sedih Laika si Anjing Luar Angkasa dan Perjalanannya ke Orbit

By Utomo Priyambodo, Selasa, 10 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Laika di dalam Sputnik 2. (Difa Restiasari)

Di Inggris Raya, di mana penentangan terhadap perburuan hewan tumbuh, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals dan British Society for Happy Dogs menentang peluncuran tersebut. Sekelompok pecinta anjing di Amerika Serikat juga menempelkan tanda protes pada hewan peliharaan mereka dan berbaris di luar gedung PBB di New York.

“Semakin banyak waktu berlalu, semakin saya menyesalinya,” ucap Olen Gazenko lebih dari 30 tahun kemudian.

Hari ini kisah Laika hidup di banyak situs web, video YouTube, puisi, dan buku anak-anak. Dampak budaya Laika telah menyebar selama bertahun-tahun sejak kematiannya.

Museum Seni Portland, Oregon, saat ini menamakan studio pameran animasi stop-motionnya sebagai LAIKA, yang diambil dari nama anjing luar angkasa tersebut. Ada juga majalah "gaya hidup vegan dan hak-hak hewan" yang diberi nama Majalah LAIKA, yang diterbitkan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengapa Kita Lebih Peduli pada Hewan Peliharaan Daripada Sesama?

Perangko bergambar Laika si anjing luar angkasa. (Vintageprintable1, Flickr)

Film Swedia 1985, My Life as a Dog, menggambarkan ketakutan seorang pemuda bahwa Laika kelaparan. Beberapa penyanyi folk dan rock di seluruh dunia juga telah mendedikasikan sejumlah lagu untuk Laika. Sebuah grup indie-pop Inggris memakai nama Laika, dan sebuah band Finlandia juga menyebut diri mereka sebagai Laika and the Cosmonauts. Novelis Victor Pelevin dari Rusia, Haruki Murakami dari Jepang, dan Jeannette Winterson dari Inggris Raya telah menampilkan Laika dalam buku-buku mereka, seperti juga novelis grafis Inggris Nick Abadzis.

Pada 11 April 2008, para pejabat Rusia membangun sebuah monumen kecil untuk menghormati Laika. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskow yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa. Monumen itu menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket.

Pada tahun 2015, Rusia meluncurkan patung peringatan baru Laika di atas roket di fasilitas penelitian militer Moskow. Dan pada tahun 1997, saat negara itu menghormati para kosmonaut yang gugur di nstitute of Biomedical Problems in Star City di Moskow, foto Laika terpampang di salah satu sudutnya.

Menurut buku Animals In Space yang ditulis Colin Burgess dan Chris Dubbs, Uni Soviet meluncurkan anjing dalam penerbangan ke luar angkasa sebanyak 71 kali antara tahun 1951 dan 1966, dengan 17 kematian. Program luar angkasa Rusia terus menggunakan hewan dalam tes luar angkasa, tetapi dalam setiap kasus kecuali Laika, selalu ada harapan bahwa hewan-hewan itu akan bertahan hidup dan bisa kembali ke Bumi dengan selamat.

Baca Juga: 6.000 Tahun Silam, Manusia Prasejarah di Arab Saudi Menyukai Anjing