Kisah Sedih Laika si Anjing Luar Angkasa dan Perjalanannya ke Orbit

By Utomo Priyambodo, Selasa, 10 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Laika di dalam Sputnik 2. (Difa Restiasari)

Kematian Laika di dalam Sputnik 2, wahana antariksa Uni Soviet, telah diprediksi sebelumnya. Para insinyur Soviet merencanakan Sputnik 2 dengan tergesa-gesa setelah Perdana Menteri Nikita Khrushchev meminta penerbangan bertepatan dengan 7 November 1957, peringatan 40 tahun Revolusi Bolshevik Rusia.

Menggunakan apa yang telah mereka pelajari dari Sputnik 1 yang tidak berawak dan tidak bermesin dan sering kali bekerja tanpa cetak biru (blueprint), tim bekerja dengan cepat untuk membangun sebuah pesawat luar angkasa baru yang mencakup kompartemen bertekanan untuk anjing terbang.

Sputnik 1 telah membuat sejarah, menjadi objek buatan manusia pertama di orbit Bumi pada 4 Oktober 1957. Adapun Sputnik 2 akan pergi ke orbit Bumi dengan penumpang non-manusia, dan itu adalah Laika si anjing yang lahir di Moskow tahun 1954.

Para ilmuwan Soviet telah memperkirakan bahwa Laika akan mati karena kekurangan oksigen —kematian tanpa rasa sakit dalam waktu 15 detik— setelah tujuh hari berada di luar angkasa.

Baca Juga: Apakah Jeff Bezos dan Richard Branson Bisa Disebut sebagai Astronaut?

Kisah Laika, si angjing pertama yang ke luar angkasa pada 1957. Namanya muncul dalam berbagai situs web, film, lagu, puisi, buku, hingga perangko. (Oakland Veterinary Referral Services)

Sebelumnya, seperti dikutip dari Smithsonian Magazine, para perekrut anjing Soviet telah melakukan pencarian kandidat penumpang Sputnik 2 di antara kawanan anjing liar betina. Anjing betina dipilih karena ukuran tubuhnya lebih kecil dan tampaknya lebih jinak.

Tes awal menentukan kepatuhan dan kepasifan para anjing. Akhirnya, para finalis anjing dilatih tinggal di kapsul bertekanan kecil selama berhari-hari dan kemudian berminggu-minggu pada suatu waktu. Para dokter juga memeriksa reaksi mereka terhadap perubahan tekanan udara dan suara keras yang menyertai lepas landas.

Para penguji kemudian memasang kandidat-kandidat anjing itu dengan perangkat sanitasi yang terhubung ke area panggul. Anjing-anjing tersebut tidak menyukai alat tersebut, dan untuk menghindari penggunaannya, beberapa anjing menyimpan kotoran tubuh, bahkan setelah mengkonsumsi obat pencahar. Namun, beberapa anjing bisa beradaptasi.

Akhirnya, tim memilih Kudryavka (Little Curly) yang tenang sebagai kosmonaut anjing Sputnik 2 dan Albina (White) sebagai cadangan. Diperkenalkan kepada publik melalui radio, Kudryavka menyalak dan kemudian dikenal sebagai Laika, "penggonggong" dalam bahasa Rusia.

Baca Juga: Laika, Anjing Pertama yang Dikirim ke Luar Angkasa dan Mengorbit Bumi