“Jika virus morbilli menyebar melalui populasi itu, itu tidak hanya menimbulkan rintangan besar bagi pemulihan populasi, tetapi juga bisa menjadi ancaman kepunahan,” tambahnya.
Mirip dengan pandemi COVID-19, penelitian lebih lanjut akan membantu untuk memahami kerentanan spesies Hawaii terhadap morbillivirus novel Fraser serta menerapkan program vaksinasi dan pengujian antibodi.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional saat ini memiliki program vaksinasi morbili virus anjing laut biarawan Hawaii, yang bertujuan untuk mencapai kekebalan kawanan virus morbili di anjing laut biarawan yang terancam punah di Hawaii.
Baca Juga: Lumba-lumba Dulunya Predator Mengerikan, Seperti Paus Pembunuh
Anjing laut biarawan divaksinasi saat tidur di pantai. “Program vaksinasi massal serupa untuk paus atau lumba-lumba yang menjalani gaya hidup akuatik sepenuhnya akan jauh lebih sulit,” kata West.
Penelitian yang melibatkan pengujian antibodi pertama-tama diperlukan untuk memahami apakah lumba-lumba dan paus Hawaii mungkin memperoleh kekebalan melalui paparan sebelumnya terhadap virus ini. Ada juga potensi untuk mengumpulkan sampel napas dari lumba-lumba dan paus hidup di Hawaii untuk pengujian morbili virus yang dapat mengarah pada pemahaman yang lebih besar tentang potensi penyebaran.
Selain itu, temuan ini menyoroti pentingnya melakukan penyelidikan penyebab kematian yang komprehensif pada semua lumba-lumba dan paus yang terdampar.
Baca Juga: Cerita Lumba-Lumba yang Terdampar di Tambak Bandeng Maros Sulsel