Nationalgeographic.co.id - Ada banyak dewa dan dewi dalam mitologi Yunani, beberapa yang terkenal di antaranya adalah Zeus, Poseidon, Hades, Athena, dan lain-lain. Kabar terbaru, telah ditemukan patung dari salah satu dewi yakni Hygieia di kota kuno Aizanoi, Turki.
“Kami menemukan patung Hygieia, yang dikenal sebagai dewi kesehatan dan kebersihan, putri Asclepius, dewa kesehatan dalam mitologi Yunani dan Romawi,” kata Gokhan Coskun, selaku koordinator penggalian kepada Anadolu Agency.
Patung Hygieia didapat dari dalam galeri berbentuk kolom di sayap sebelah selatan agora (pasar). Sayangnya, patung tersebut tidak ditemukan dalam keadaan utuh. Gokhan Coskun mengatakan bagian kepala patung dari marmer itu hilang.
Baca Juga: Apa Kabar, Dewi-dewi Nusantara Penjaga Kemakmuran Alam Semesta?
“Tapi kita bisa melihat patung ini ukurannya sebesar manusia. Selama penggalian sebelumnya di Aizanoi, ditemukan juga peninggalan yang berhubungan dengan Hygieia,” ujar Gokhan Coskun.
“Situasi ini membuat kami berpikir mungkin ada beberapa konstruksi dan bangunan yang berhubungan dengan kultus kesehatan di Aizanoi selama era Romawi,” lanjutnya.
Kota kuno Aizanoi sendiri berlokasi dekat Cavdarhisar, Provinsi Kutahya, Turki. Di sana terdapat peninggalan kuil yang didedikasikan untuk Zeus. Pada tahun 2012 tempat ini masuk dalam daftar tentatif warisan dunia UNESCO. Selama hampir satu dekade penggalian di sana juga terus dilakukan.
“Kami mencoba mengungkap galeri yang berbentuk kolom di sayap barat dan selatan agora (bazaar) serta toko-toko tepat di belakangnya,” terang Coskun.
Baca Juga: Mumi-Mumi Tertua di Dunia Ini Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO
Mengenal sosok Hygieia, dilansir dari Britannica, dia dipercaya oleh orang Yunani sebagai dewi kesehatan pada masanya. Jejak tertua dari kultusnya berada di Titane, sebelah barat Korintus. Di sana dia disembah bersama dengan dewa pengobatan, Asclepius.
Seiring berjalannya waktu, Hygieia dan Asclepius menjadi dewa pelindung. Adapun yang menjadi hewan atribut milik Hygieia adalah seekor ular, yang sering digambarkan minum dari piring cawan sang dewi.
Sementara itu, melansir dari laman Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, kota kuno Aizanoi mencapai masa-masa kejayaan pada abad kedua dan ketiga Masehi. Tempat ini juga menjadi pusat keuskupan pada era Bizantium.
Baca Juga: Neraka Tartarus, Jurang Penyiksaan Bagi Masyarakat Yunani Kuno
Seperti sudah disinggung sebelumnya, di kota tua ini ada kuil yang dibangun untuk Zeus dan merupakan kuil paling terpelihara di seluruh Anatolia. Ada juga teater berukuran besar dan stadion.
Di kota kuno Aizanoi, terdapat dua pemandian bergaya Turki, bahkan salah satunya dihiasi dengan mosaik. Lima jembatan di Kocaçay masih digunakan sampai sekarang. Tidak hanya itu, ada juga bendungan tua, gedung perdagangan, area pemakaman, dan gua suci Metre Steune.
Sejarah kota kuno Aizonai sudah ada sejak 5.000 tahun lalu. Kota ini sama penting dan megah jika dibandingkan dengan Efesus. Wilayah ini awalnya merupakan tempat tinggal dari orang Frigia. Pada abad pertama SM, area tersebut diubah menjadi kota oleh orang Romawi.
Aizanoi kembali ditemukan oleh penjelajah asal Eropa pada tahun 1824 dan dipelajari di tahun 1830-an hingga 1840-an. Pada 1926, Schede dan D. Krecker memulai penggalian di bawah naungan Institut Arkeologi Jerman. Tidak berhenti di sana, di tahun 1970, R. Naumann memulai lagi studi tentang kota kuno ini dan berlanjut sampai sekarang.
Masih di tahun 2021, pada bulan Juli lalu ditemukan gerbang besar dari kuil Zeus di kota kuno, Aizanoi. Penggalian temuan ini melibatkan 100 pekerja dan 25 ahli teknis. Kala itu, Gokhan Coskun mengatakan bahwa setelah penggalian selesai, akan dilakukan restorasi.
“Kami berencana agar para pengunjung nantinya bisa berjalan melewati pintu masuk yang megah menuju area kuil, sama seperti di masa lampau,” jelasnya kepada Daily Sabah.