Kontroversi Anak Lapedo: Hasil Kawin Silang Manusia dan Neanderthal?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 24 Agustus 2021 | 14:56 WIB
Hasil rekonstruksi terhadap sisa-sisa kerangka anak Lapedo. (Paolo C/Flickr)

Sebuah proyek penggalian diluncurkan untuk mengambil semua sisa-sisa tubuh anak itu. Setelah proses pengangkatan dan pemulihan terhadap tulang-tulang anak itu selesai, sisa-sisa kerangkanya kemudian dikirim ke antropolog Erik Trinkaus dari Washington University untuk dianalisis.

Inilah saat penemuan paling mengejutkan terjadi. Trinkaus menemukan bahwa proporsi tungkai bawah anak itu bukanlah manusia modern, tetapi lebih mirip dengan Neanderthal. Di sisi lain, bentuk tengkorak secara keseluruhan modern, seperti bentuk telinga bagian dalam, dan karakteristik gigi. Meskipun tengkoraknya paling mirip dengan tengkorak manusia modern, satu anomali terdeteksi, yakni lubang di daerah oksipital anak itu memiliki ciri diagnostik dan genetik Neanderthal.

Baca Juga: Neanderthal Mampu Mendengar dan Berbicara seperti Manusia Modern

Sebuah diorama di the Neanderthal Museum, Kroasia. Anak Lapedo (kanan) menunjukkan bahwa ia adalah hibrida, hasil kawin silang antara dua spesies. Temuan ini meragukan teori sebelumnya bahwa Neanderthal telah menghilang dari bumi sekitar 30.000 tahun lalu dan digantikan oleh Cro-Magnon, manusia modern awal pertama. (Max Planck Institute)

Analisis terhadap kerangka anak Lapedo mengungkapkan bahwa anak itu memiliki dagu dan lengan bawah manusia, tetapi rahang dan tubuh Neanderthal. (Paolo C/Flickr)

Trinkaus menyimpulkan bahwa anak Lapedo adalah mosaik morfologis, hibrida dari Neanderthal dan manusia modern secara anatomis. Namun kedua bentuk manusia itu diperkirakan tidak hidup berdampingan lebih dari 28.000 tahun yang lalu di Iberia. Bagaimana mungkin anak itu memiliki ciri-ciri dari kedua bentuk itu?

Pertanyaan tersebut menimbulkan perdebatan sengit di antara para ahli. Beberapa di antara mereka menerima bahwa penemuan anak Lapedo membuktikan bahwa Neanderthal kawin silang dengan manusia modern, sementara yang lain menolak untuk berpisah dengan pandangan lama bahwa Neanderthal telah mati dan digantikan oleh spesies lain, tidak hidup berdampingan dengan manusia modern.

Saat ini teori yang paling populer adalah bahwa sisa-sisa kerangka itu adalah anak modern dengan sifat-sifat Neanderthal yang diwariskan secara genetik. Hal ini berarti bahwa Neanderthal terakhir dari Iberia, dan mungkin juga bagian Eropa lainnya, berkontribusi pada kumpulan gen populasi berikutnya.

Baca Juga: Sains Terbaru, Gambar Cadas Kontroversial Ini Dilukis oleh Neanderthal