Kontroversi Anak Lapedo: Hasil Kawin Silang Manusia dan Neanderthal?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 24 Agustus 2021 | 14:56 WIB
Hasil rekonstruksi terhadap sisa-sisa kerangka anak Lapedo. (Paolo C/Flickr)

 

Penemuan kerangka anak Lapedo itu terjadi pada November 1998 ketika arkeolog João Maurício dan Pedro Souto pergi ke Lembah Lapedo untuk menyelidiki laporan bahwa lukisan batu prasejarah telah ditemukan di sana. Dan ternyata itu ternyata benar.

Dalam penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan tempat perlindungan batu kapur yang kini disebut situs Lagar Velho. Bagian atas dua atau tiga meter dari isinya telah dibuldoser pada tahun 1992 oleh pemilik tanah, yang meninggalkan sisa-sisa sedimen yang menggantung di celah di sepanjang dinding belakang.

Sisa-sisa sedimen tersebut berisi alat-alat batu Paleolitik, tulang-tulang binatang, arang, dan kepadatan benda sejenisnya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Lagar Velho pernah menjadi situs pendudukan atau tempat tinggal yang penting.

Penggalian selanjutnya mengkonfirmasi hal ini. Selain itu, berdasarkan penanggalan radiokarbon, situs itu diketahui berusia antara 23.170 sampai 20.220 tahun.

Baca Juga: Gigi 45.000 Tahun Ungkap Kawin Silang Neanderthal dan Manusia Modern

Rekosntruksi anak Lapedo, yang memiliki dagu dan lengan bawah manusia, tetapi rahang dan tubuh Neanderthal. (Public Domain)

Sambil mengumpulkan material permukaan yang jatuh dari sisa-sisa sedimen di situs tersebut, João dan Pedro memeriksa ceruk di dinding belakangnya. Dalam sedimen-sedimen yang lepas itu mereka menemukan beberapa tulang kecil yang diwarnai dengan oker merah yang mereka pikir mungkin miliki manusia.

Akhirnya diketahui, sedimen ini ternyata bekas kuburan anak-anak, sebagaimana dilansir Ancient Origins. Ini adalah satu-satunya pemakaman Paleolitik yang pernah ditemukan di Semenanjung Iberia.

Anak ini telah dikubur dengan hati-hati dalam posisi memanjang di lubang yang dangkal sehingga kepala dan kaki lebih tinggi dari pinggul. Mayatnya telah dibaringkan di dahan pohon pinus Skotlandia yang terbakar. Oker yang sangat tebal ditemukan di sekitar kepala dan permukaan atas dan bawah tulang anak itu.

Bangkai kelinci lengkap ditemukan di antara kaki anak itu. Selain itu, ada juga enam ornamen yang ditemukan, yakni empat gigi rusa yang tampaknya menjadi bagian dari hiasan kepala, dan dua cangkang periwinkle dari Atlantik yang dianggap sebagai bagian dari liontin.

Baca Juga: Apa Kata Dunia Saat Lihat Zebroid, Hasil Kawin Silang Zebra dan Kuda