Rekonstruksi Mekanisme Antikythera, Komputer Kuno Berusia 2.000 Tahun

By Ricky Jenihansen, Jumat, 27 Agustus 2021 | 10:00 WIB
Model komputer UCL dari Mekanisme Antikythera. (Tony Freeth)

Cara kerja tersebut adalah prinsip dari sebuah komputer analog, istilah yang digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog. Komputer berdasarkan data yang diolah, diketahui terbagi menjadi 3 yaitu analog, digital, dan juga hybrid.

Tidak ada hal lain seperti ini yang pernah ditemukan dari zaman kuno. Tidak ada yang secanggih, atau bahkan sedekat ini, muncul lagi selama lebih dari seribu tahun. Alat yang awalnya diduga sebagai alat navigasi di masa lalu itu, kemudian terungkap setelah diteliti lebih lanjut dan direkonstruksi ulang, bahwa alat itu adalah perangkat penghitung kalender astronomi yang sangat rumit.

Rekonstruksi Mekanisme Antikythera

Namun, hingga saat ini, pemahaman penuh tentang sistem roda gigi di bagian depan perangkat tidak dapat dicapai dengan upaya terbaik dari para peneliti. Perangkat itu ditemukan dalam satu potongan besar, namun hanya sekitar sepertiganya yang yang bertahan dan kemudian dipecah menjadi 82 fragmen.

Baca Juga: Arkeolog Ungkap Rahasia Bagaimana Piramida Bisa Sangat Presisi

Potongan-potongan mekanisme Antikythera, ditemukan di sebuah kapal karam pada tahun 1901. (Antikythera Mechanism Research Project)

 

Pada tahun 2005, menggunakan sinar-X 3D dan pencitraan permukaan dari fragmen, peneliti mengungkapkan teks yang belum terbaca sejak perangkat itu ditemukan. Hal itu menjadi rumit dan menantang bagi tim UCL.

Dengan menggunakan teks itu, dan metode matematika Yunani kuno oleh filsuf Parmenides, tim peneliti dari University College London (UCL) menciptakan ulang model komputer dari bagian mekanisme Antikythera yang menggambarkan siklus Matahari, Bulan, dan planet-planet.

"Model kami adalah model pertama yang sesuai dengan semua bukti fisik dan sesuai dengan deskripsi dalam tulisan ilmiah yang terukir pada mekanisme itu sendiri," kata peneliti Profesor Tony Freeth dalam press rilisnya di laman UCL News.