Nationalgeographic.co.id—Seperti cerita fantasi tentang penemuan harta karun, sepertinya penemuan arkelogi yang satu ini adalah salah satu yang paling memukau para ahli, penemuan alat canggih dari masa 2.000 tahun yang lalu yang diyakini merupakan cikal bakal komputer analog pertama di dunia.
Sebuah artefak perunggu ditemukan pada tahun 1901 di reruntuhan kapal kargo Yunani yang berusia setidaknya 2.000 tahun. Bangkai kapal kargo yang berusia ribuan tahun tempat penemuan alat tersebut ditemukan di lepas pantai Antikythera, sebuah pulau antara Peloponnesos dan Kreta, Yunani.
Artefak tersebut berbentuk melingkar dengan setidaknya 30 roda gigi saling bertautan dan ukiran yang kompleks di dalam kotak kayu yang kemudian disebut Mekanisme Antikythera.. Roda-roda gigi besar itu mirip dengan jam mekanik di zaman sekarang, struktur alat tersebut sangat rumit. Jelas sekali bahwa alat tersebut digunakan untuk menghitung atau mengolah data tertentu sesuai dengan pengaturan yang dibuat penciptanya.
Cara kerja tersebut adalah prinsip dari sebuah komputer analog, istilah yang digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog. Komputer berdasarkan data yang diolah, diketahui terbagi menjadi 3 yaitu analog, digital, dan juga hybrid.
Tidak ada hal lain seperti ini yang pernah ditemukan dari zaman kuno. Tidak ada yang secanggih, atau bahkan sedekat ini, muncul lagi selama lebih dari seribu tahun. Alat yang awalnya diduga sebagai alat navigasi di masa lalu itu, kemudian terungkap setelah diteliti lebih lanjut dan direkonstruksi ulang, bahwa alat itu adalah perangkat penghitung kalender astronomi yang sangat rumit.
Rekonstruksi Mekanisme Antikythera
Namun, hingga saat ini, pemahaman penuh tentang sistem roda gigi di bagian depan perangkat tidak dapat dicapai dengan upaya terbaik dari para peneliti. Perangkat itu ditemukan dalam satu potongan besar, namun hanya sekitar sepertiganya yang yang bertahan dan kemudian dipecah menjadi 82 fragmen.
Baca Juga: Arkeolog Ungkap Rahasia Bagaimana Piramida Bisa Sangat Presisi
Pada tahun 2005, menggunakan sinar-X 3D dan pencitraan permukaan dari fragmen, peneliti mengungkapkan teks yang belum terbaca sejak perangkat itu ditemukan. Hal itu menjadi rumit dan menantang bagi tim UCL.
Dengan menggunakan teks itu, dan metode matematika Yunani kuno oleh filsuf Parmenides, tim peneliti dari University College London (UCL) menciptakan ulang model komputer dari bagian mekanisme Antikythera yang menggambarkan siklus Matahari, Bulan, dan planet-planet.
"Model kami adalah model pertama yang sesuai dengan semua bukti fisik dan sesuai dengan deskripsi dalam tulisan ilmiah yang terukir pada mekanisme itu sendiri," kata peneliti Profesor Tony Freeth dalam press rilisnya di laman UCL News.
Fragmen terbesar yang masih hidup, yang dikenal sebagai Fragmen A, menampilkan fitur bantalan, pilar, dan balok. Yang lain, yang dikenal sebagai Fragmen D, menampilkan disk yang tidak dapat dijelaskan, roda gigi dan pelat 63 gigi. Tulisan di sampul belakang mencakup deskripsi tampilan kosmos, dengan planet-planet bergerak pada cincin dan ditunjukkan oleh manik-manik penanda. Tampilan inilah yang direkonstruksi oleh tim.
Dua angka kritis pada bagian depan, masing-masing dari 462 tahun dan 442 tahun, secara akurat mewakili siklus Venus dan Saturnus. Saat diamati dari Bumi, siklus planet terkadang membalikkan gerakannya melawan bintang. Para ahli harus melacak siklus variabel ini selama periode waktu yang lama untuk memprediksi posisi mereka.
Baca Juga: Hipotesa Simulasi, dari Filsafat hingga Teknologi Algoritma Fisika
“Astronomi klasik milenium pertama Sebelum Masehi (SM) berasal dari Babel, tetapi tidak ada dalam astronomi ini yang menunjukkan bagaimana orang Yunani kuno menemukan siklus 462 tahun yang sangat akurat untuk Venus dan siklus 442 tahun untuk Saturnus,” jelas Aris Dacanalis, kandidat PhD dan Tim Riset Antikythera dari UCL.
Kandidat PhD dan anggota tim David Higgon mengatakan, setelah perjuangan yang cukup panjang, mereka berhasil mencocokkan bukti di Fragmen A dan D dengan mekanisme untuk Venus. "(Bukti itu) secara persis memodelkan hubungan periode planet 462 tahun, dengan roda gigi 63 gigi yang memainkan peran peran penting," katanya.
Baca Juga: Mengulik Teknologi Komputer Apollo 11 yang Berhasil Mendarat di Bulan
Profesor Freeth kemudian menambahkan, tim kemudian menciptakan mekanisme inovatif untuk semua planet yang akan menghitung siklus astronomi canggih baru dan meminimalkan jumlah roda gigi di seluruh sistem. Sehingga mekanisme tersebut dapat menjadi lebih efisien.
“Ini adalah kemajuan teoretis utama tentang bagaimana Kosmos dibangun dalam Mekanisme,” tambah rekan penulis, Dr Adam Wojcik dari UCL Mechanical Engineering.
Perangkat itu kini disimpan di Museum Arkeologi Nasional di Athena dan hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature Scientific Reports dengan judul "A Model of the Cosmos in the ancient Greek Antikythera Mechanism" pada 21 Maret 2021. Penemuan itu telah membawa tim peneliti selangkah lebih dekat untuk memahami kemampuan penuh Mekanisme Antikythera dan seberapa akuratnya mampu memprediksi peristiwa astronomi.
Baca Juga: Besar, Inilah Zuse Z3, Komputer Pertama yang Dapat Dikendalikan