Sains Kota Bawah Tanah Semut, Kompleks dan Bertahan Puluhan Tahun

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 28 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Sarang semut adalah kota bawah tanah yang dalamnya bisa mencapai 7,5 meter. (Pinterest)

Di sisi lain, jika anak menggunakan pasir basah, mereka akan dapat menumpuk pasir dengan cukup curam untuk membangun dinding, menara, dan semua hal lain yang mungkin dimiliki istana pasir. Pasir basah memiliki sudut istirahat yang lebih tinggi daripada pasir kering, dan setiap bahan granular memiliki sudut yang unik.

Baca Juga: Enam Fakta Menarik dari Semut yang Perlu Anda Ketahui, Apa Sajakah?

"Semut, dapat mengetahui seberapa curam sudut itu untuk apa pun yang mereka gali, dan mereka tidak melebihinya. Itu juga masuk akal," katanya.

Akhirnya, tim menemukan sesuatu tentang fisika terowongan semut yang suatu hari nanti bisa berguna bagi manusia. Saat semut membersihkan butiran tanah, mereka secara halus menata ulang rantai gaya di sekitar terowongan. Dalam studi fisika bahan granular, rantai gaya terdiri dari sekumpulan partikel di dalam bahan granular terkompresi yang disatukan dan ditahan pada tempatnya oleh jaringan gaya tekan timbal balik.

Namun bagaimana dengan pertanyaan sentral dari hipotesis tim? Apakah semut menyadari apa yang mereka lakukan saat menggali? "Apa yang kami temukan adalah bahwa mereka tampaknya tidak 'tahu' apa yang mereka lakukan. Mereka tidak secara sistematis mencari titik lunak di pasir. Sebaliknya, mereka berevolusi untuk menggali sesuai dengan hukum fisika," kata Andrade.

Selanjutnya, kata Andrade, dia berharap untuk mulai mengerjakan pendekatan kecerdasan buatan yang dapat meniru algoritma perilaku semut. Sehingga dia dapat mensimulasikan cara semut menggali di komputer. "Bagian dari simulasi itu, akan menentukan bagaimana mengukur fisika semut untuk terowongan seukuran manusia," katanya.