Populer Sebagai Lagu Daerah, Apa Makna di Balik Lagu Ayam Den Lapeh?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Ayam Den Lapeh adalah lagu khas masyarakat Minangkabau. Di balik lagu yang populer itu, ada makna filosofis yang tersirat di baliknya. (Editor)

Luruihlah jalan PayakumbuahBabelok jalan Kayu JatiDima ati indak karusuahAyam den lapeh... ai... ai...Ayam den lapeh

Nationalgeographic.co.id - Penggalan lirik di atas berasal dari lagu Ayam den Lapeh yang cukup populer. Lirik itu dikarang oleh Nurseha, personel kelompok musik yang terkenal pada 1950-an dan 1960-an, Orkes Gumarang. Kelompok musik itu sendiri berdiri di Jakarta, dan beranggotakan pemuda-pemudi asal Sumatera Barat.

Ketika lagu itu diperkenalkan sekitar 1954, popularitasnya melejit hingga skala internasional seperti Malaysia, Vietnam, hingga Jepang. Bahkan, lagu yang sangat identik bahasa Minang itu menjadi lagu daerah khas Sumatera Barat.

Jika diterjemahkan, penggalan lirik itu berarti: "Luruslah jalan Payakumbuh//Berbelok jalan Kayu Jati//Dimana hati tidak akan susah//Ayamku lepas, aduhai, ayamku lepas//".

Menurut Yosi Wulandari, pengamat budaya dan sastra dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, lirik dari lagu tersebut mengandung puisi lama. Untuk memahaminya, tentu tidak dapat dipisahkan tanpa mengenal budaya Minangkabau.