Oksigen Purba Pertama di Atmosfer Berasal dari Letusan Gunung Berapi

By Wawan Setiawan, Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:00 WIB
Menurut para peneliti, (Getty Images)

Berdasarkan temuan mereka, para peneliti juga percaya bahwa pelapukan oksidatif abu vulkanik dan batuan menghasilkan unsur-unsur penting seperti fosfor, sehingga memasok nutrisi penting ke lautan Bumi dan menghasilkan "bau" oksigen yang terjadi di atmosfer Bumi.

Penulis utama studi ini, Jana Meixnerová, yang merupakan seorang mahasiswa doktoral UW dalam ilmu Bumi dan ruang angkasa turut menjelaskan, “Ada nutrisi lain yang memodulasi aktivitas biologis pada rentang waktu yang singkat, tetapi fosfor adalah yang paling penting dalam rentang waktu yang lama.”

Baca Juga: Gunung Api Purba yang Menuntaskan Dahaga

Ini adalah inti bor batuan dari Gunung McRae Shale di Australia Barat. Analisis sebelumnya menunjukkan (Roger Buick/University of Washington)

 

Ia juga menambahkan dalam penjelasannya, “Selama pelapukan di bawah atmosfer Archaean, batuan basaltik segar akan perlahan-lahan larut, melepaskan fosfor nutrisi makro penting ke sungai. Itu akan memberi makan mikroba yang hidup di zona pesisir dangkal dan memicu peningkatan produktivitas biologis yang akan tercipta, sebagai produk sampingan, dan lonjakan oksigen.”

"Lokasi yang tepat dari gunung berapi dan ladang lava itu tidak diketahui, tetapi ladang lava besar dengan usia yang tepat ada di India modern, Kanada, dan di tempat lainnya." kata Buick seperti yang dilaporkan oleh Tech Explorist.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Kenapa Gunung Api di Indonesia Sangat Berbahaya

Buick juga menegaskan, “Studi kami menunjukkan bahwa untuk bau oksigen sementara ini, pemicu langsungnya adalah peningkatan produksi oksigen, daripada penurunan konsumsi oksigen oleh bebatuan atau proses tak hidup lainnya. Ini penting karena keberadaan oksigen di atmosfer sangat mendasar. Ini adalah pendorong terbesar bagi evolusi kehidupan yang besar dan kompleks.”

Studi ini sangatlah penting. Hasil studi telah menjelaskan bagaimana geologi planet turut memengaruhi peristiwa evolusi kehidupan di permukaannya. Menurut ilmuwan, hal ini dapat membantu pemahaman kita dalam mencari identitas kelayakhunian eksoplanet baru yang semakin banyak saja ditemukan di luar tata surya kita. Khususnya dalam upaya pencarian kehidupan lain di luar Bumi.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Potensi Bahaya Gunung Berapi Terbesar di Dunia