Singapura Gunakan Serangga untuk Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun

By Agnes Angelros Nevio, Rabu, 1 September 2021 | 11:00 WIB
Belatung dapat digunakan untuk mengobati luka. (fiulo/Getty Images/iStockphoto)

Sumber yang Lebih Mudah Didapatkan. Saat ini, cangkang kepiting merupakan salah satu sumber utama kitosan, menurut Thomas Hahn, peneliti dari Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology IGB di Jerman.

Hahn telah mempelajari produksi kitosan berbasis serangga dengan insinyur kimia dan ahli biologi Susanne Zibek. Menurut Zibek, kitosan bisa menggantikan pengental dan pengawet sintetis dalam kosmetik.

Ekstraksi kitosan dari kerang melibatkan proses kimia dan air dalam jumlah besar. Chua mengatakan bahwa teknik ekstraksi Insectta melibatkan lebih sedikit bahan kimia, seperti natrium hidroksida, daripada proses ekstraksi tradisional, menjadikannya alternatif yang lebih mudah didapatkan.

Zibek mengatakan pasar biomaterial serangga akan tumbuh karena perusahaan berupaya mengurangi dampak lingkungan mereka.

"Ada perubahan dalam kesadaran konsumen, dan orang menginginkan produk yang ramah lingkungan," tambahnya. “Kita bisa mendukungnya dengan mengganti produk sintetis dengan kitosan.”

 Baca Juga: Sejak Peristiwa Terbentuknya Bumi, Inilah Makhluk Tertua di Daratan

Chua Kai-Ning, Chief Marketing Director of Insectta, dengan beberapa kepompong di dalam ruang kawin yang menampung satu juta lalat tentara hitam. (LIM YAOHUI/INSECTTA)

Mengatasi ‘Faktor Kotor’. Untuk memperluas pasar bahan lalat tentara hitam, Insectta perlu mengubah stigma terhadap serangga.

"Ketika orang memikirkan belatung, hal pertama yang mereka pikirkan adalah belatung merupakan hewan menjijikkan dan berbahaya bagi manusia," kata Chua. "Dengan mengutamakan manfaat yang di hasilkan dari serangga ini, kita dapat mengubah 'faktor kotor' orang-orang."

Ada perdebatan ilmiah yang sedang berlangsung tentang kesadaran serangga. Namun Phua mengatakan memelihara lalat tentara hitam lebih manusiawi dan berkelanjutan daripada memelihara ternak, karena serangga membutuhkan lebih sedikit air, energi, dan ruang untuk tumbuh.

bagaimanapun, jika dipikirkan lagi Serangga memang berencana untuk menjual telur mereka ke peternakan lalat tentara hitam lokal, dan mengumpulkan eksoskeleton yang diproduksi oleh peternakan ini untuk kemudian mengekstrak biomaterial.

"Kami tidak hanya ingin serangga memberi makan dunia," tambah Phua, "kami ingin serangga memberi kekuatan pada dunia."

Baca Juga: Cantiknya Lebah 'Pelangi' Australia, Terbang Sampai Indonesia