Nationalgeographic.co.id - Sebuah prasasti berusia 1.100 tahun sebelum Masehi ditemukan di Israel. Prasasti ini bertuliskan huruf-huruf yang menyandang nama ‘Jerubbaal’ dengan tinta di kendinya.
Prasasti kuno itu ditemukan di dalam lubang penyimpanan di Khirbat er-Ra’I, sebuat situs arkeologi sekitar 3 kilometer dari barat laut Tel Lachish di Israel. Ada tulisan yang menghiasi prasasti berbentuk kendi itu. Kendi itu biasanya digunakan untuk menampung kira-kira satu liter minyak, parfum, atau obat-obatan.
Tulisan yang menghiasinya adalah huruf Yod (patah di atas), resh, bet, ayin, lamed, dan sisa huruf lainnya. Huruf-huruf ini akan mudah dipahami oleh orang-orang yang bisa berbahasa Ibrani meskipun alfabetnya sendiri bukan alfabet Ibrani melainkan alfabet tua di mana alfabet Ibrani akan berkembang nantinya. Skrip alfabet ditemukan oleh orang Kanaan dan pengaruh Mesir sekitar 1800 SM lalu alfabet ini berevolusi dari Hieroglif Mesir pada zaman perunggu akhir (1500-1200 SM) dan zaman besi (1200-1000). Lalu alfabet Ibrani sendiri berkembang pada pertengahan abad kesepuluh SM.
Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Bukti Gempa yang Sudah Diramal Kitab Suci
“Nama ‘Jerubbaal’ akrab dengan tradisi di alkitab sebagai nama alternatif untuk hakim Gideon ben Yoash,” ujar Profesor Yossef Garfinkel dari Institut Arkeologi di Hebrew University of Jerusalem dan Dr. Saar Ganor dari Israel Antiquities Authorithy.
Dalam tradisi alkitab nama itu dikenang sebagai pemenang atas orang Midian, yang biasa menyeberangi Sungai Yordan untuk menjarah tanaman di pertanian. Menurut alkitab, Gideon memimpin pasukan kecil yang terdiri dari 300 tentara dan menyerang orang Midian pada malam hari di dekat Ma’ayan Harod.
Mengingat jarak geografis antara Shephelah dan Lembah Yizreel yang cukup jauh, mungkin saja prasasti ini merujuk ke Yerubaal lain dan bukan Gideon dari tradisi alkitab. Meskipun begitu tetap saja ada kemungkinan bahwa kendi itu milik hakim Gideon. Bagaimanapu nama Yerubaal jelas digunakan secara umum pada jaman hakim-hakim alkitab.
Prasasti dari periode hakim sangat langka dan hampir sulit untuk ditemukan dalam arkeologi Israel.
“Seperti yang diketahui ada banyak perdebatan mengenai apakah tradisi alkitab mencerminkan kenyataan dan apakah itu setia pada kenangan sejarah dari zaman hakim-hakim dan zaman Daud,” ujar para arkeolog dikutip dari sci-news.
Tulisan yang terdapat di kendi itu menandakan bahwa nama ‘Jerubbaal’ pertama kali ditemukan di luar alkitab. Khirbat er-Ra’I digali sejak 2015. Menurut Garfinkel, situs itu sudah diketahui dan diteliti para arkeolog Inggris sejak abad ke 19.
Baca Juga: Kerangka Bayi Berusia 3.800 Tahun Ditemukan Terkubur Dalam Guci
Khirbat er-Ra’I sendiri dekat dengan situs arkeologi penting, di mana sebuah tempat bermana Lakhis pernah berdiri. Di pertengahan milenium ke 2 SM Lakhis adalah kota Kanaan yang sangat terkenal. Menurut kitab Yosua, tak lama setelah itu Lakhis dihancurkan oleh Israel saat mereka menaklukkan Tanah Israel.
Berdasarkan temuan arkeologi, termasuk arsitektur dan tembikar Khirbat er-Ra’I sebagian besar merupakan situs Kanaan, tetapi dengan pengaruh Filistin yang kuat, hal ini diungkapkan Garfinkel.
“Saya percaya bahwa situs itu sebagian besar dihuni oleh pengungsi Kanaan, yang datang untuk hidup di bawah hegemoni Filistin,” ujarnya.
Meksipun awalnya nama Jerubbaal dikaitkan dengan alkitab, tetap saja para peneliti belum yakin apakah nama itu mengacu pada Jerubaal yang ada dalam alkitab atau bukan. Para peneliti menekankan bahwa tidak ada kepastian untuk hal tersebut. Namun jika nama itu merujuk pada alkitab berarti artefak itu masih menyoroti hubungan antara alkitab dan periode kehidupan yang digambarkan dalam prasasti tersebut.