Pierre-Yves Milcent, seorang dosen di Universitas Toulouse-Jean Jaures menuturkan situs serupa di seluruh Perancis biasanya yang berukuran sekitar empat hektar saja. “Situs ini mungkin adalah ibu kota dari wiyalah yang luas,” ujarnya kepada Express.
Artefak yang ditemukan di situs ini juga dalam kondisi yang utuh. Misalnya, dua vas yang ditemukan tahun lalu berisi berbagai item. Menurut laporan France TV Info, salah satu vas berisi perhiasan wanita dan anak-anak serta pernak-pernik. Sedangkan vas lainnya menyimpan senjata dan peralatan, termasuk di dalamnya pisau, arit dan ujung tombak.
Tampaknya, barang-barang tersebut dengan sengaja dikubur di tanah, serupa dengan praktik di Yunani Kuno. Menurut para arkeolog, artefak itu kemungkinan dikubur sebagai persembahan kepada para dewa dalam praktik ritual.
Baca Juga: Perang Dunia Pertama Memicu Berkembangnya Musik Jazz Pertama di Eropa
Penggalian di situs ini juga memberikan kelegaan tersendiri. Dilansir dari Daily Mail, pada tahun 2017 orang-orang yang tidak bertanggung jawab menjarah beberapa peninggalan dari situs tersebut. Diketahui, selama masa Gannat Hill Fort, wilayah Allier memiliki nilai ekonomi yang signifikan, sebab Sungai Sioule dapat dilayari dan terdapat cadangan timah lokal sebagai bahan untuk membuat perunggu.
“Kami mengintervensi situs ini karena ada penjarahan oleh orang-orang yang dilengkapi dengan detektor logam. (Mereka) kemudian menjual kembali hasil curiannya di internet,” tutur Pierre-Yves Milcent kepada Daily Mail.
Penggalian memang belum selesai dilakukan, tetapi sejauh ini sudah ada sekitar 800 barang yang ditemukan dan sebagian besar dalam keadaan utuh.